Jakarta –

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong produsen ATV memproduksi dan menjual kendaraan murah ramah lingkungan atau LCGC hybrid di Indonesia. Lantas meski menggunakan mesin hybrid, apakah mobil tersebut akan laku murah?

Direktur Alat Angkut Darat Divisi Perikanan, Alat Angkut, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian Dodiet Prasetyo mengatakan penggunaan mesin hybrid tentu akan menyebabkan harga LCGC menjadi lebih tinggi. Namun, perbedaannya mungkin tidak terlalu besar.

“Kami melihat berdasarkan data, kendaraan bermesin pembakaran internal dan hybrid, misalnya dari satu pabrikan, selisihnya tidak sampai Rp 50 juta.” Artinya kalau teknologi ini diterapkan maka kenaikan harga (LCGC hybrid) tidak akan tinggi,” kata Dodiet dalam forum diskusi yang digelar di Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis, 21 November.

Berdasarkan keterangan Dodiet, LCGC hybrid kemungkinan besar akan dibanderol sekitar Rp 200 juta, mungkin sedikit lebih rendah atau lebih tinggi. Namun nilai nominal tersebut hanya perkiraan kasar saja. FYI, saat ini belum ada model LCGC yang harganya lebih dari Rp 200 jutaan. LCGC termahal yakni Honda Brio Satya E CVT dibanderol Rp 198,3 juta.

Ketika ditanya apakah LCGC hybrid bisa mulai menghidupkan kembali pasar Indonesia tahun depan, Dodiet menjawab: “Mungkin. Oleh karena itu, dia mendesak para produsen untuk segera melaksanakan rencana tersebut.

Menurut Dodiet, penjualan LCGC di Indonesia cukup tinggi. Ia ingin hasil bagus tersebut ditingkatkan dengan meluncurkan varietas hibrida.

“Kami mendorong produsen untuk mempunyai kesempatan menerapkan teknologi hybrid di LCGC. Pertama, kami ingin meningkatkan prestasi yang sudah baik. Kemudian berkontribusi pada pengurangan emisi dan ketahanan energi. Kami ingin memperbaiki apa yang sudah efisien menjadi lebih efisien,” ujarnya.

Sebagai referensi, penjualan LCGC pada tahun lalu mencapai 204.705 unit dengan pangsa pasar 20,3 persen. Nama ini meningkat 9,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Saat ini ada lima model LCGC yang dijual di Indonesia yakni Toyota Calya, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra, dan Honda Brio Satya.

“Kami sedang menyelidiki secara internal apakah mungkin untuk melengkapi kendaraan LCGC dengan hibrida? Bisa kuat atau ringan. Jika bisa digabungkan, akan berkontribusi pada penghematan bahan bakar dan pertukaran energi,” ujarnya.

“Tentu saja kami meneruskan hal ini, situasi saat ini masih menganalisis apakah hal ini benar-benar mungkin.” Ya, saya berharap ke depan ada LCGC hybrid di Indonesia,” tambah Dodiet. Tonton video “Video: Kontroversi: iPhone 16 dilarang masuk ke Indonesia karena TKDN belum selesai” (sfn/dry)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *