Jakarta –

Direktorat Jenderal Jalan Kementerian Pekerjaan Umum membuka kegaduhan pengaduan seorang perempuan kepada Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) terkait ganti rugi tanah di Tol Samarinda, Kalimantan Timur.

Para ibu-ibu tersebut menceritakan langsung keluhannya kepada Jokowi. Ia mengaku belum menerima ganti rugi lahan. Wanita tersebut mengaku merasa dibohongi soal penjualan tanah untuk jalan raya.

Direktur Jenderal Jalan Rachman Arief mengatakan, persoalan ganti rugi tanah perempuan ditangani melalui skema rujukan, juga diserahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Samarinda. Prosesnya selesai pada tahun 2019.

“Uang ganti rugi dititipkan ke PN Samarinda atau di escrow pada tahun 2019 atas perintah BPN/P2T karena menolak harga ganti rugi Tol Balikpapan-Samarinda,” kata Rachman saat dihubungi detikcom, Minggu (27/10). /) ). 2024).

Menurut Rachman, proses penerusan telah selesai dan saat ini Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah melakukan penghentian atas tanah milik perempuan tersebut. Saat ini status tanah tersebut telah beralih menjadi tanah negara.

“Saat ini tanah yang dimaksud sudah dibatalkan oleh BPN dan menjadi tanah negara,” kata Rachman.

Rachman melanjutkan, ibu-ibu tersebut memang mampu menagih uang santunan yang dititipkan ke Pengadilan Negeri Samarinda dengan berbekal surat pengantar dari BPN. Menurut Rachman, pengumpulan uang ganti rugi dan lain sebagainya merupakan urusan BPN dan Pengadilan Negeri.

“Pihak yang berkepentingan dapat mengambil uang ganti rugi yang dititipkan ke Pengadilan Samarinda dengan melampirkan surat pengantar dari BPN setempat sesuai Peraturan PP 39/2021. Pengembalian uang tersebut menjadi tanggung jawab BPN dan Pengadilan Negeri.” jelas Rachman.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @jokowi, terdapat ibu-ibu yang mencegat Jokowi dan langsung menyampaikan keluhannya kepada Jokowi. Oknum tersebut mengaku belum menerima ganti rugi lahan. Wanita tersebut mengaku merasa dibohongi soal penjualan tanah untuk jalan raya. Dia menyebutkan persoalan sertifikat tanah dikonsolidasi menjadi satu kesatuan.

“Tolnya pak, sampai sekarang belum dibayar, saya dibohongi,” kata perempuan itu penuh haru di hadapan Jokowi.

“Itulah mereka bertiga pak, jadikan satu. Maksud saya pisah pak. Mereka tidak mau pisah pak. Mereka jadikan satu pak, kami mertua pak. Kami pisahkan saudara yang lain .” lanjutnya

Jokowi pun mengaku akan menindaklanjuti pengaduan tersebut. Jokowi menerima pengaduannya pada Sabtu, dan mengatakan akan mencoba menghubungi pihak terkait pada Senin.

“Hari apa Sabtu? Cuma hari Senin saya akan menghubungi bapak pada hari Senin, saya ambil datanya dulu,” jawab Jokowi. (per tahun)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *