Kepulauan Anambas –

Menjadi teknisi tower atau site supervisor BTS (base station) tidak hanya mengandalkan pengetahuan jaringan dan teknik saja. Selain itu, webmaster harus memiliki keterampilan tertentu.

“Untuk menjadi insinyur, selain ilmu, kita juga harus berani menaiki pilar-pilar tersebut,” kata Firdaus (24), salah satu pengasuh Kepulauan Anambas, kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Kemampuan memanjat dan rasa takut akan ketinggian menjadi modal awal bagi seorang operator site. Bayangkan saja, hampir setiap hari mereka mengecek elemen jaringan dan memanjat menara BTS setinggi puluhan meter.

Khususnya, penyidik ​​lokasi kejadian yang bekerja di wilayah 3T (tertinggal, perbatasan, dan terluar) seperti Daus harus siap menghadapi medan yang paling menantang. Untuk mencapai lokasi menara BTS, juru bicara harus menyeberangi laut dan mendaki bukit, seperti menara BTS di Pulau Keramut.

“Kita juga harus bekerja keras. Karena kita lihat bagaimana kita bisa masuk dan masuk ke dalam negeri, misalnya ada yang di laut (di pinggir). Kita juga harus kuat secara fisik. Salah satunya kalau ingin mabuk di laut, maka kamu harus kuat” Untuk menjadi kuat. Atau kalau suka mendaki atau semacamnya harus punya semangat yang kuat,” kata Daus.

Site BTS di Pulau Keramut berdiri kokoh di atas bukit dan memancarkan sinyal 4G. BTS yang ditempati operator XL Axiata ini dibangun dengan dana USO (kewajiban pelayanan universal) yang dikelola Badan Akses Telekomunikasi dan Informasi Komdigi (BAKTI). Total ada 29 BTS di Kepulauan Anambas yang dibangun dengan dana USO.

Daus bahkan sampai heboh saat hendak meninjau situs BTS di Pulau Siantan seberang Pulau Jemaja. Meski saat itu ia menaiki perahu kecil atau pompom untuk menuju ke sana.

“Kemarin kita ada badai, parah banget, ada beberapa barang saya yang terjatuh, seperti GPS atau tas keselamatan saya. Saya juga kehilangan perlengkapan keselamatan, termasuk pakaian saya,” kata Daus.

“Kenapa saya ingin merawat menara di sini, salah satunya karena saya paling suka dengan keindahan alam Indonesia. Kedua, saya lebih suka bersosialisasi dengan orang-orang yang berbeda budaya di Indonesia,” kata Daus.

Di Kepulauan Anambas, Daus juga memelihara 12 tower BTS di beberapa pulau seperti Pulau Jemaja, Pulau Tunggak, Pulau Keramut, dan Pulau Siantan.

Detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggelar program Tapal Perbatasan untuk meninjau pembangunan ekonomi, pariwisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, perbatasan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com! Saksikan video “Akses Internet Perluas Pembelajaran Bagi Siswa SD Wilayah 3T” (prf/ega)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *