Jakarta –
Rencana kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% pada 1 Januari 2025 akan berdampak pada seluruh aspek, termasuk layanan internet yang sudah menjadi kebutuhan utama di era digital.
DetikINET menanyakan dampak pemberlakuan PPN 12% bagi operator seluler terhadap layanan Internet. Mereka menyatakan akan mengikuti kebijakan pemerintah, artinya akan menyesuaikan harga layanan dengan ketentuan yang berlaku.
Indosat Ooredoo Hutchison
Steve Saerang, Senior Vice President Indosat Ooredoo Hutchison, Head of Corporate Communications, mengatakan kliennya selalu mendukung kebijakan pemerintah dan terbuka untuk bermitra dengan seluruh pemangku kepentingan dalam penerapan aturan dan tata kelola yang berlaku.
Terkait kemungkinan kenaikan tarif PPN, Indosat terus melakukan kajian bisnis secara intensif dengan tetap memperhatikan fokus kami dalam memberikan pengalaman yang tak terlupakan (wonderful experience) kepada seluruh pelanggan, terutama advance customer, kata Steve kepada detikINET.
Sedangkan bagi pelanggan berlangganan, nilai PPN akan otomatis berubah pada invoice berdasarkan tanggal berlakunya aturan PPN baru yang ditetapkan pemerintah Indonesia, lanjutnya.
Rem cerdas
Smartfren juga memantau penerapan kenaikan PPN sebesar 12%. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama Smartfren Merza Fachys.
“Smartfren tetap berkomitmen untuk memberikan layanan Internet dan telekomunikasi terbaik yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Tentunya biaya layanan Smartfren akan selalu selaras dengan kebutuhan pelanggan dan akan terus memberikan harga yang kompetitif dan terjangkau,” ujarnya.
XL Axiata
Untuk tiga dolar, XL Axiata berbagi suara dengan Indosat dan Smartfren mengenai kebijakan pemerintah menaikkan PPN menjadi 12%.
“XL Axiata akan mengikuti aturan dan ketentuan pemerintah untuk mengakomodasi PPN sebesar 12%,” kata Reza Mirza, Head of Corporate Communications and Sustainability XL Axiata Group.
Tonton video “Video: Kenaikan PPN hingga 12% Bikin Resah” (agt/fyk)