Krangsam –
Prostitusi di Bali masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Di bawah salon tersebut, tampak tempat tersebut menawarkan layanan plus-plus dengan tarif Rp 300 ribu per hari.
Seorang pencuri bernama Eu (57) ditangkap polisi di Krangsam. AYOBTN kedapatan membuka usaha prostitusi berkedok salon kecantikan di Perumahan Nirmala Sree, Lingkungan Jasri Kallar, Desa Sabgan, Karangasem.
Salon bernama ‘Krishna Beauty Salon & Spa’ kini ditutup untuk selamanya. Namun tidak ada garis polisi di depannya. Bendera dengan nama gaya ada di atas.
Dari luar, tampilan salon benar-benar mirip dengan gaya rambut. Orang yang menyewa rumah itu sepertinya sudah meninggalkannya.
Orang yang lewat tahu bahwa rumah itu berfungsi sebagai saloon dari spanduk di dinding. Ada juga baliho kayu kecil yang ditempatkan dengan hati-hati di sisi spanduk. Teksnya sama, ‘Krishna Beauty & Spa’.
Suasana hening usai polisi menggerebek rumah kontrakan tersebut. Pintunya tertutup rapat. Tempat dimana pondok yang diberi nama resort ini berada sekitar 100 mil dari jalan utama.
Ada banyak rumah berjajar di tempat ini. Namun, tidak ada seorang pun yang terlihat karena sebagian besar dari mereka sedang bekerja. Beberapa sepeda motor lewat.
Rumah kontrakan tersebut tersebar di lahan sekitar 1 hektar atau 100 meter persegi dan memiliki tiga kamar tidur. Berdasarkan informasi yang diterima, rumah tersebut sudah lama ditempati sebelum akhirnya rumah tersebut disewakan.
Menurut seorang warga, Ave telah menyewa rumah tersebut sejak 5 bulan lalu. Ayo mengaku berasal dari Jawa Timur dan tinggal di Desa Ulakan, Kecamatan Manggis.
Awalnya banyak warga yang belum mengetahuinya. Sebab, seperti bola. Ayu dan ZA (34), karyawannya, langsung tinggal di rumah kontrakan.
“Saya sempat ngobrol dengan pekerja kontrak yang dipanggil Mami oleh pekerjanya. Perilakunya sebagaimana mestinya. Tidak ada yang mencurigakan,” kata Deva Newman Skadana (64), warga sekitar, Kamis 11/2024). ).
Menurut Sukadana, salon buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 18.00. Setiap hari penuh pelanggan untuk pijat dengan tarif Rp 100 ribu per orang. Selain laki-laki, perempuan juga datang ke sini.
Namun, dia mengaku tidak mengetahui aktivitas saloon tersebut pada malam hari. Karena sifat rumah sewa yang sepi pada malam hari. Sakadana menduga prostitusi terjadi pada malam hari.
Bisnis prostitusi ini akhirnya terbongkar saat ada warga yang berpura-pura menjadi pelanggan. Warga mengetahui adanya kegiatan prostitusi selain pijat biasa.
Setelah itu warga memberitahu petugas perlindungan lingkungan dan diserahkan ke polisi. Setelah itu mereka melakukan penyerangan bersama pada Kamis (7/11/2024) malam.
“Saat penggerebekan, seorang pelanggan, seorang yang ditemukan di rumah kontrakan, melarikan diri dan melintasi pagar, namun berhasil kami tangkap tak jauh dari lokasi, mereka masih di sana. Mereka langsung ditahan,” kata Skadana.
Banyak warga sekitar yang mengaku terkejut dengan serangan tersebut. Meski demikian, mereka bersyukur keberadaan prostitusi tersebut diketahui sejak dini.
Seperti diberitakan sebelumnya, petugas penyidik Polres Karangasem menangkap Ayew (57), warga Kecamatan Mangis, Pemkab Karangasem yang sedang melakukan tindak pidana berat.
Kapolsek AKBP Karangasem I Nengah Sadiarta menjelaskan, cara yang dilakukan Ayu adalah dengan meminta majikannya, ZA, MiChat.
Setelah menemukan klien, Io langsung membuat kesepakatan. Jasa prostitusi dijual di salon seharga Rp 300 ribu.
“Pelanggannya dari masyarakat, tidak ada pejabat atau apa pun. Pencuri ini mengaku mendapat untung Rp 75.000 dalam sekali transaksi,” kata Sadiarta.
—-
Artikel ini dimuat di detikBali. Tonton video “Video polisi tangkap teroris di Karangasem, prostitusi yang dikelola spa” (wsw/wsw)