Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto mengingatkan kabinetnya untuk fokus pada upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Menurutnya, Indonesia tidak perlu berbangga sebagai negara G20 jika masih banyak masyarakat miskin dan kelaparan.
“Saya sudah katakan berkali-kali bahwa dalam negara merdeka, rakyatnya harus merasakan kemerdekaan. Kita tidak bangga menjadi anggota G20, kalau rakyat kita masih banyak yang miskin, masih banyak yang kelaparan,” kata Prabowo saat Primeira. Rapat Kabinet di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2024).
Hal ini merupakan salah satu tujuan nasional yang ditetapkan dalam UUD 1945, yaitu memajukan kesejahteraan umum. Maka lindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
“Ini tujuan nasional kita yang pertama untuk bertahan. Jadi kita harus memikirkan apakah investasi kita untuk pertahanan bangsa Indonesia layak atau tidak,” ujarnya.
Tujuan nasional lainnya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Prabowo mengatakan hal itu terlihat dari alokasi anggaran pendidikan sebesar 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Mencerahkan kehidupan bangsa itu mutlak, pendidikan bagi kita adalah prioritas yang sangat tinggi. Saya kira itu sesuai dengan komitmen kita terhadap pendidikan. Kalau tidak salah, alokasi anggaran kita pada tahun 2025 untuk pendidikan termasuk yang paling tinggi. , mungkin dalam cerita kita kita menetapkan 20%.
Sebelumnya, Prabowo mengklaim masih banyak masyarakat Indonesia yang belum merasakan kemerdekaan. Dia mengatakan, masih banyak masyarakat di Tanah Air yang berada di bawah garis kemiskinan.
“Kita masih melihat ada saudara-saudara kita yang tidak menikmati manfaat kemerdekaan, masih banyak saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan,” kata Prabowo dalam pidato awal masa jabatannya di Sidang MPR. Hall, Jakarta, Minggu (20/10).
Selain itu, Prabowo mengatakan masih banyak anak Indonesia yang bersekolah tanpa sarapan dan tanpa pakaian sekolah. Oleh karena itu, dia meminta para pejabat tidak mudah tersanjung dengan hasil statistik dan pujian dari luar.
“Kita sebagai pemimpin politik jangan terlalu senang melihat data statistik yang membuat kita terlalu senang, terlalu cepat puas padahal kita belum melihat gambaran keseluruhannya. Kita bangga bisa diterima di G20, kita bangga dinobatkan sebagai negara dengan ekonomi terbesar ke-16 di dunia,” tambahnya.
Sadarkah kita bahwa kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar? Kita sadar bahwa banyak masyarakat kita dan anak-anak kita yang kekurangan gizi, banyak masyarakat kita yang mendapat gizi buruk. pekerjaan bagus, banyak sekolah kita yang terbengkalai,” tambah Prabowo. (bantuan/gambar)