Surabaya –

Salah satu makam yang terkenal di Surabaya adalah Makam Peneleh. Makam ini mempunyai sejarah panjang sejak pertama kali dibangun hingga kini ditetapkan sebagai cagar budaya.

Makam Penele merupakan tempat pemakaman terakhir yang bernilai sejarah dan religi tinggi. Makam ini dibangun karena makam-makam Eropa sebelumnya di Jalan Krembangan sudah penuh.

Nama “Peneleh” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang mengacu pada suatu tempat yang terpelihara atau dipelihara dengan baik dan menunjukkan pentingnya situs ini dalam sejarah daerah tersebut.

Sejarawan Begandring Soerabaya Kuncharsono Prasetjo mengatakan, pembangunan makam Penele didasari karena makam-makam Eropa sebelumnya sudah penuh sehingga harus dibangun makam baru.

“Dulu makam Peneleh dibangun karena makam Eropa sebelumnya di Krembangan sudah penuh. Ibu.

Pemakaman yang terletak di Jalan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya ini mulai beroperasi pada tanggal 1 Desember 1847. Setelah Makam Peneleh beroperasi, sebagian jenazah yang ada di Makam Krembangan dipindahkan ke Makam Peneleh.

Pada tahun 1920-an, sebagian jenazah yang ada di Pemakaman Krembangan dipindahkan ke Pemakaman Kembang Kuning. Pemakaman Penelech mengadakan pemakaman terakhirnya pada tahun 1964.

Menurut Kuncar, makam Penele digunakan sebagai tempat pemakaman warga sipil, warga Eropa, dan warga istimewa non-Eropa.

“Yang dimakamkan di sana adalah warga sipil, orang Eropa. Jadi bukan hanya orang Belanda saja, ada juga orang non-Eropa yang punya keistimewaan. Ada juga yang Jawa, China, dan Jepang,” ujarnya.

Hingga saat ini, kata Kunchar, makam Penele resmi ditetapkan sebagai cagar budaya. Jadi akan ada perlakuan khusus, apalagi pada tahun 2024 akan ada kerjasama dengan pemerintah Belanda untuk melakukan pekerjaan restorasi bersama.

“Ini digagas oleh Begandring Soerabaya bersama Pemerintah Kota Surabaya dalam rangka melestarikan makam. Kami juga baru bermitra dengan pemerintah Belanda pada tahun 2024,” jelasnya.

“Iya, siapapun boleh berziarah ke makam Penele, karena ini tempat bersejarah, hanya sesuai jam kerja 8.00-16.00 WIB. Ada juga dari Pemkot di sana karena itu milik Pemkot ya,” kata Kuncar.

——

Artikel ini muncul di detikJatim. Saksikan video “Munculnya Puluhan Makam Keramat Palsu di Sukabumi Dibongkar!”

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *