Jakarta –

Sebuah studi baru yang diterbitkan di American College of Cardiology menunjukkan bahwa duduk dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, meskipun Anda berolahraga secara teratur.

“Temuan kami menekankan pentingnya menghindari duduk berlebihan… baik Anda sehat secara fisik atau tidak,” kata penulis pertama studi tersebut, Dr. Ezeem Ajufo dikutip CNN.

Studi tersebut mengamati data dari hampir 90.000 orang yang menggunakan akselerometer selama seminggu. Para peneliti juga membandingkan waktu yang dihabiskan untuk aktif dengan tidak aktif, dengan diagnosis kondisi berikutnya seperti stroke, serangan jantung, dan serangan jantung.

“Kami sangat menyarankan agar kebanyakan orang menghindari duduk lebih dari 10,6 jam sehari,” kata Dr Ajufo.

“Ini bukan tanda yang pasti, tapi kami pikir ini adalah langkah pertama yang diperlukan untuk strategi dan intervensi kesehatan masyarakat,” tambahnya.

Data penelitian diperoleh dari UK Biobank, sebuah database penelitian khusus yang mencakup sebagian besar orang kulit putih asal Eropa, yang mungkin membatasi penerapannya pada populasi yang lebih besar.

Banyak membaca

Penelitian ini juga bersifat observasional, yang berarti meskipun ada hubungannya, namun tidak dapat dibuktikan bahwa duduk adalah penyebab langsung penyakit jantung.

Mengapa duduk dalam jangka waktu lama bisa meningkatkan risiko penyakit jantung

Namun, Dr. Keith Diaz, profesor kedokteran perilaku di Columbia University Medical Center, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan bahwa terlalu banyak duduk dalam satu hari itu buruk.

“Jelas duduk dalam jangka waktu lama bisa berbahaya, karena otot sangat penting dalam mengatur gula darah dan lemak. Agar dapat bekerja dengan baik, otot memerlukan gerakan,” ujar dr. Diaz.

“Istirahat memberi otot Anda dorongan yang mereka perlukan, dan bahkan dalam jumlah kecil pun dapat membuat perbedaan,” katanya.

Bagi pekerja kantoran, termasuk waktu yang dihabiskan dalam perjalanan menuju dan pulang kerja, bisa melebihi 10,6 jam untuk duduk.

“Jawabannya mungkin bukan dengan meja berdiri. Berdiri jelas tidak sama dengan duduk, tapi duduk di satu tempat tidak memberikan otot Anda gerakan yang dibutuhkan untuk memecahnya dengan baik. Makan gula dan lemak,” katanya.

“Meja sepeda atau treadmill bisa membantu. Anda juga bisa mencoba melakukan sit-up singkat sambil berjalan,” tambahnya.

Meskipun sudah diterima secara luas bahwa tidak banyak bergerak mempunyai konsekuensi kesehatan, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengidentifikasi faktor risiko dan strategi penyebab tidak banyak bergerak.

Baca Juga: Simak Video “Penyakit Ini Menyembunyikan Jika Duduk Lebih Lama” (suc/kna)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *