Jakarta –
Tahun depan, pemerintah Indonesia akan menerapkan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen. Kenaikan pajak ini menjadi tantangan bagi industri otomotif Indonesia saat ini.
CEO Gaikindo Annohannes Nangoi mengatakan industri otomotif Indonesia akan menghadapi masa sulit pada tahun 2024. Penjualan turun dan target penjualan mobil tahunan akan direvisi.
“Kami memahami tahun 2024 merupakan tahun yang sangat sulit bagi industri otomotif,” kata Nangoi Gaikindo Jakarta saat membuka acara.
Nangoi memperkirakan industri otomotif Indonesia juga akan menghadapi tantangan serius pada tahun depan. Selain itu, ada rencana kenaikan PPN dan Bea Masuk Kendaraan (VTN).
“Meskipun ada beberapa pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi perekonomian Indonesia, namun ada beberapa faktor yang menghambat pertumbuhan industri otomotif Indonesia. Seperti tingginya suku bunga dan informasi rencana kenaikan pajak. Misalnya, kemungkinan kenaikan pajak pertambahan nilai dan kendaraan. biaya pendaftaran.” “Hal ini tentu akan berdampak pada perkembangan industri otomotif yang sangat sensitif terhadap perubahan harga,” kata Nangoi di hadapan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
“Keberlanjutan industri otomotif Indonesia sangat penting dan harus terus dijaga. Oleh karena itu, kami berharap pemerintah khususnya Kementerian Perindustrian RI memberikan peluang untuk mendorong kelestarian pasar kendaraan Indonesia,” katanya.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengakui besarnya pengaruh industri otomotif terhadap Kartasasmita. Agus mengumumkan pemerintah akan memberikan insentif bagi industri otomotif.
“Salah satu program prioritas yang sedang dikembangkan adalah pengembangan program insentif dan insentif bagi industri otomotif,” kata Agus. “Video: Kenaikan PPN akan menaikkan Anda 12%” (rgr/din)