Jakarta –
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman membenarkan, perbankan dan lembaga keuangan sudah turun tangan mendukung upaya brigade mencapai swasembada pangan.
Menurutnya, dukungan perbankan sangat penting untuk menghitung berapa besaran kredit yang akan diberikan dan berapa pendapatan yang didapat petani.
“Banknya langsung tumbang dan kalau banknya tumbang berarti kalkulasi mereka sepertinya stabil dan bisa segera memberikan kredit untuk operasional seperti pembelian solar 100 juta untuk grup tersebut,” kata Amran dalam tulisannya. penyataan. , Jumat (22/11/2024).
Hal itu diungkapkannya pada Jumat (22/11/2024) saat mengawasi kerja tim feeding di Kabupaten Kapua, Kalimantan Tengah.
Pada kesempatan tersebut, Amran secara simbolis menyerahkan bantuan KUR Mikro sejumlah Rp150 juta kepada perwakilan brigade pangan Kabupaten Kapuas.
“Bantuan KUR ini juga diawasi dengan baik dan digunakan untuk percepatan swasembada pangan,” tambah Amran.
Bagi Amran, keberadaan aktivitas perbankan mempunyai semangat baru dalam memberikan modal dan pembiayaan. Pasokan mesin pertanian melalui mereka juga akan diperhitungkan secara cermat agar tepat sasaran.
“Ini menandakan perhitungan bank jarang sekali salah dan saya sangat yakin kredit akan segera berkurang seiring dengan pasokan mesin pertanian,” ujarnya.
Sejauh ini, menurut Amran, jumlah petani milenial yang mendaftar menjadi brigade pangan mencapai lebih dari 23.000 orang. Namun penempatannya akan dilakukan bertahap tergantung jumlah benda dan medan.
“Saat ini yang mendaftar ada 23.000 orang, tapi kita ambil secara bertahap, tidak sekaligus. Seperti di sini (Capuas) ada 3.000, lalu 3.000 dan seterusnya,” jelasnya.
Amran menambahkan, seluruh kelompok brigade nantinya akan dilatih langsung oleh jajaran TNI yang akan selalu memberikan dukungan. Baginya, kehadiran TNI mempunyai nilai plus, karena erat kaitannya dengan kedisiplinan.
Makanya saya berharap ke depan bisa digalakkan dan lebih banyak lagi generasi muda yang bisa berpartisipasi. Dan nanti TNI yang menjadi penggerak disiplin tersebut, ujarnya.
Sebagai informasi, luas areal persawahan di Provinsi Kalimantan Tengah mencapai 100.963 hektar. Sedangkan optimalisasi lahan di Kabupaten Kapuas mencapai 51.078 hektar dan akan dilaksanakan pada tahun 2025 seluas 12.582 hektar. Sedangkan untuk pencetakan sawah (perluasan lahan) pada tahun 2024 luasnya mencapai 2.380 hektar dan akan dilaksanakan di 205 wilayah. 150.000 hektar.
Amran menambahkan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, pencetakan sawah dan optimalisasi lahan merupakan langkah nyata percepatan swasembada.
Untuk itu, pemerintah mengalokasikan subsidi berupa mesin pertanian kepada pasukan swasembada pangan. Menurut perhitungan sementara, seorang petani bisa mendapat penghasilan lebih dari 10 juta sebulan berkat teknologi dan mekanisasi.
“Seperti yang kami janjikan tadi, ini atas perintah Presiden RI, kami memberikan peralatan, bibit untuk sarana produksi, dan lain-lain senilai kurang lebih Rp 3 miliar kepada kelompok. Sekelompok 15 orang mengelola minimal 200 hektar dan kemudian pendapatannya “kita hitung minimal 10 juta rubel. Kalau rajin sebulan bisa 20 juta rubel,” tutupnya.
Tonton juga videonya: Mentan kunjungi peternakan susu yang viral di Pasuran
(prf/ega)