Jakarta –
Microsoft baru-baru ini merilis aplikasi wallpaper Bing di Windows Store sebagai aplikasi wallpaper yang mengubah wallpaper Windows setiap hari.
Gambar yang disediakan menarik karena aplikasi ini memiliki kumpulan gambar dari berbagai negara untuk mengganti wallpaper Windows setiap hari. Gambar-gambar ini sebelumnya juga ditampilkan di beranda Bing.
Namun perilakunya mirip dengan malware “di balik layar”. Salah satu penciptanya adalah Rafael Rivera, pengembang Windows.
Menurutnya, wallpaper Bing berdampak buruk bagi keamanan dan privasi pengguna. Aplikasi ini secara otomatis menginstal Bing Product Search yang berisi kode untuk menghapus cookie yang tersimpan di browser. Bing Wallpaper juga menghadirkan Web Programming Interface (API) untuk lingkungan web di PC.
Bing Wallpaper memiliki beragam trik, termasuk mencoba mengubah pengaturan browser dan mengubah browser default Windows ke Edge, seperti dikutip detikINET dari TechSpot, Senin (25/11/2024).
Jika browser default bukan Edge, aplikasi ini akan membuka browser default dan setelah beberapa saat meminta pengguna untuk mengaktifkan ekstensi pencarian Microsoft Bing di Chrome atau Firefox.
Rivera menyediakan daftar ekstensi “harus dimiliki” yang harus diblokir pengguna di Chrome atau Firefox. Ia pun tak segan-segan menyebut Bing Wallpaper sebagai aplikasi berbahaya, merujuk pada konfigurasi server yang digunakan.
Ada juga tombol registrasi, fungsi yang memaksa aplikasi ini untuk “dihapus”. Mirip dengan apa yang biasa ditemukan pada malware untuk menghindari deteksi oleh program antivirus.
Menurut Rivera, menggunakan aplikasi wallpaper seharga $50 per tahun lebih baik daripada menggunakan aplikasi wallpaper Bing. Aplikasi wallpaper seharga US$50 per tahun ini rupanya dibuat oleh MKBHD yang diincar netizen karena mahalnya harga aplikasi wallpaper tersebut. Tonton video “Mempelajari Keamanan Internet dari Peretas Mungkin” (asj/asj).