Jakarta –
Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hassan (Zulhas) melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga bahan pokok atau pangan di Pasar Kosambi Kota Bandung. Saat itu, Zulas melihat adanya kenaikan harga ayam.
Awalnya, Zulas mengawali pemeriksaannya dengan berkeliling pasar dan menemui penjual ayam, telur, sayur mayur, dan kue kering. Zulas pun menanyakan ketersediaan dan harga makanan di Pasar Kosambi.
Pengusaha yang mengunjungi warung ayam mengungkapkan, harga mengalami kenaikan. Pedagang mengatakan, harga ayam yang tadinya Rp 38.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 40.000.
“Harga ayam naik menjadi Rp 40.000/kg (sebelumnya) dari Rp 38.000/kg,” kata pedagang itu dalam video Kementerian Koordinator Pangan, Kamis (31/10/2024).
Harga sebagian besar komoditas pokok telah jatuh, kata Zulas. Namun, ada pengakuan bahwa harga ayam sedang naik.
Tadi saya cek harga ayam naik tipis, ada yang Rp 38.000, ada yang Rp 39.000, ada yang Rp 40.000 (per kilogram). Harga bawang stabil, paprika stabil, beras turun sedikit, ada yang turun 100. rupiah, ada yang turun Rp 200. Alhamdulillah ada yang stabil, kata Zuhas.
Namun nyatanya, harga ayam masih masuk dalam Harga Acuan Konsumen (HAP). HAP termasuk dalam Peraturan Badan Pangan Swedia Nomor 6 Tahun 2024 yang merupakan perubahan atas Peraturan Badan Pangan Swedia Nomor 5 Tahun 2022 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen.
Aturan tersebut mengatur, HAP ayam ras di tingkat produsen ditetapkan sebesar Rp25.000/kg, dengan kisaran Rp21.000-23.000/kg. Pada saat itu, HAP ayam ras di tingkat konsumen akan meningkat menjadi Rp40.000/kg dari sebelumnya Rp36.750/kg.
TONTON VIDEO: Pedagang tahu dan tempe mogok di Pasar Kosambi Bandung
(ya/sudah)