Washington –
Kehidupan pegawai negeri sipil di pemerintahan federal Amerika Serikat semakin sibuk setelah Donald Trump menunjuk Elon Musk bersama politisi Partai Republik Vivek Ramaswamy sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE). Tujuannya adalah untuk mengurangi pengeluaran pemerintah.
Elon Musk dan Vivek Ramaswamy juga mengusulkan untuk mengakhiri kerja jarak jauh bagi pegawai federal, dan menyebutnya sebagai hak istimewa yang tersisa dari pandemi. Keduanya memaparkan gagasan tersebut dalam sebuah opini di Wall Street Journal. Faktanya, kata mereka, ini akan menjadi cara mudah untuk mengurangi jumlah tenaga kerja federal karena banyak yang kemungkinan besar akan berhenti.
“Mewajibkan pegawai federal untuk masuk kantor lima hari seminggu akan menyebabkan gelombang PHK sukarela yang kami sambut baik. Jika pegawai federal tidak mau datang, pembayar pajak Amerika tidak perlu membayar hak istimewa untuk tinggal di Covid-Home,” tulis mereka. Dikutip detikINET NBC.
Faktanya, pegawai pemerintah federal sudah terbiasa bekerja jarak jauh sehingga mereka merasa tidak nyaman untuk kembali ke kantor. Sekitar 1,1 juta pegawai sipil federal berhak melakukan pekerjaan jarak jauh. Pemerintahan Joe Biden memerintahkan lebih banyak pekerjaan langsung di kantor, namun juga menawarkan beberapa fleksibilitas.
Musk, CEO Tesla dan SpaceX, tidak ahli dalam pekerjaan jarak jauh, terutama setelah pandemi Covid-19 mereda. Pada tahun 2022, Musk mengumumkan kebijakan kembali bekerja di Tesla dan SpaceX, memerintahkan karyawan untuk bekerja di lokasi setidaknya 40 jam per minggu.
Beberapa serikat pekerja federal mengkritik Musk dan Ramaswamy, dengan mengatakan mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. “Jelas bahwa Musk dan Ramaswamy sama sekali tidak memahami bagaimana tenaga kerja federal diorganisir atau dikelola,” kata Randy Erwin, presiden Federasi Nasional Pegawai Federal.
Dalam makalah mereka, Musk dan Vivek menyarankan cara lain untuk memangkas lapangan kerja di federal, termasuk PHK massal dan memindahkan lembaga federal keluar dari wilayah Washington.
Elon Musk menyukai penghematan dan efisiensi serta tidak segan-segan memecat karyawan perusahaannya. Musk segera melakukan perubahan besar ketika membeli Twitter, yang kini bernama X, pada tahun 2022. Dalam beberapa minggu, ia memberhentikan banyak karyawan X, sekitar 8.000 hingga 1.500 orang.
Lantas, dengan sikap tersebut, Elon Musk juga akan banyak memberhentikan PNS AS saat memimpin DOGE? Kalaupun terjadi, akan sulit karena sulitnya memecat pegawai negeri di AS, berbeda dengan perusahaan swasta seperti di Indonesia.
Tonton VIDEO: Elon Musk Membuat Janji Setelah Trump Menominasikannya untuk Memimpin ‘Anjing’ (fyk/rns)