Jakarta –
Para ahli telah menemukan pola makan yang mereka yakini meningkatkan peluang umur panjang dan penuaan yang sehat.
Profesor Pangan dan Nutrisi Universitas Yonsei, Kim Heung Mi, mengungkapkan bahwa diet Mediterania merupakan salah satu yang paling terbukti secara ilmiah bermanfaat dan bermanfaat.
“Kalau ditanya makanan mana yang terbaik di dunia, jawabannya adalah makanan Mediterania. Tidak diragukan lagi, makanan ini selalu berada di urutan teratas setiap tahunnya. Anda pasti mengira itu adalah makanan paling ilmiah,” kata Hyung Mi. The Korea Times, Rabu (20/11/2024) dikutip oleh
Hyung Mi yang juga bekerja sebagai peneliti senior di Medisola, sebuah perusahaan makanan Korea Selatan, menjelaskan bahwa diet Mediterania menawarkan banyak manfaat yang dapat meningkatkan peluang panjang umur, mendukung penuaan yang sehat, dan mendukung kesehatan yang baik.
“Penuaan itu alami. Kita tidak bisa menghentikan penuaan. Namun, Anda bisa mengendalikan kecepatan penuaan,” tambahnya tentang ilmu di balik diet Mediterania.
Hyung Mi menjelaskan bahwa pilihan makanan mempengaruhi usia seseorang. Hal ini ditentukan oleh makanan yang mereka makan.
“Tubuh manusia membutuhkan 40 zat gizi yang berbeda. Kekurangan dan kelebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan saat ini, di seluruh dunia, kita berada dalam era dimana kekurangan dan kelebihan terjadi secara bersamaan,” ujarnya.
Ia mengaku pertama kali mengenal pola makan Mediterania saat pendiri Medisola yang juga mantan pasiennya bisa sembuh dari batuknya setelah menghabiskan waktu di negara-negara Mediterania. Hal ini menggelitik minat Hyung Mi, membawanya untuk meneliti bagaimana mengadaptasi pola makan Mediterania dengan pola makan Korea Selatan.
“Ada banyak cerita tentang diet mediterania, tapi tidak ada yang menjelaskan arti dari diet yang menyebabkan diet tersebut. Jadi, saya mulai mempelajarinya dan saya menemukan bahwa mereka (orang yang tinggal di wilayah Mediterania) makan lebih sedikit tetapi memperkuat pola makan mereka. gula darah dengan mengonsumsi biji-bijian,” ujarnya.
Hyung Mi menekankan bahwa protein merupakan bagian penting dari pola makan Mediterania, terutama yang berasal dari ikan dan kerang. Pola makan yang berfokus pada ikan dan makanan laut meningkatkan asupan asam lemak omega-3, yang dapat membantu menurunkan rasio omega-3 dan omega-6. Keseimbangan ini penting dalam mencegah risiko penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya.
“Pola makan khas Mediterania adalah sekitar 40 persen karbohidrat, 20 persen protein, dan 40 persen lemak. Dan lemak ini sangat tinggi. Ini tidak seperti lemak murni yang kita temukan pada daging, tetapi berasal dari minyak nabati yang kandungannya sangat rendah. omega-3, omega-6 dan omega-9,” ujarnya.
Selain nutrisi, asupan kalori juga diperhatikan. Kalori harian per makanan harus sekitar 400 untuk wanita dan 500 untuk pria, kata Heung Mi.
“Jika kita mencermati pola makan Mediterania, akan lebih baik jika kita memahami tidak hanya pentingnya makanan, tetapi juga bagaimana nutrisi dalam makanan tersebut masuk ke dalam tubuh kita dan menjaga kesehatan kita.” dia selesai. Tonton video “Inilah Perbedaan UHT dan Susu Skim” (ath/suc)