Tsukabumi-
5 siswa SMA di Sukkabumi dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Salak. Mereka menghilang di dekat Punchak Manik. Begitulah tata cara kehilangannya sampai ditemukan.
Siswa SMA Al Bashriyah terakhir terlihat pada pukul 18.20 WIB dan hingga kini belum terdengar kabarnya lagi.
Kerugian tersebut dilaporkan pada 10 November 2024 oleh Alfan (19), warga Desa Sipari, Desa Sisat, Sikurug, kata Jajang Yusuf, Ketua Relawan Ekweta, dalam keterangannya, Minggu (10/11). /2024)
Kelima siswa SMA yang hilang tersebut diketahui bernama Zahra, Inaya, Vidya, Rizki dan Devi. Ia yang masih berusia 17 tahun, mulai mendaki Gunung Slock sekitar pukul 05.30 WIB pada Minggu pagi.
Namun sore harinya, kontak dengan rombongan pendaki tiba-tiba terputus. “Semua kontak dengan mereka telah hilang dan kami sedang berkoordinasi untuk menemukan mereka,” kata Jaejung.
Suryo Adianto, Koordinator Pos SAR Basarnas Sukabumi, menerima laporan kehilangan tersebut pada Minggu (10/11) malam. Tim SAR langsung memberikan pengarahan dan melanjutkan perjalanan menuju lokasi.
Mereka membagi tim menjadi dua unit pencarian dan penyelamatan (SRU). SRU I menempuh jarak 4 km, sedangkan SRU II menempuh jarak hingga 5 km pada pendakian Giri Jaya.
Operasi pencarian dimulai sekitar pukul 23.20 WIB pada Minggu (10/11), dan korban selamat pertama kali ditemukan pada pukul 00.30 WIB. Selanjutnya dibawa ke Jalan Cidahu Javaspa, kata Suryo, Senin (11/11/2024). .
Informasi yang diperoleh, sekitar pukul 00.30 WIB, salah satu SRU berhasil menemui para penyintas setelah menghubungi pendaki lain asal Sianjur yang membantu mereka berpindah ke tempat aman. Para penyintas kemudian diminta turun bersama tim melalui jalur Siddahu.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari relawan Pos SAR Sukabumi, Polsek Cidahu, TNGHS, serta berbagai instansi setempat seperti SAR Khatulistiwa, Pramuka Peduli, dan Northern Fire Rescue berhasil menyelamatkan para korban hingga tiba di posko pada pukul 02.20 WIB.
“Semua dalam keadaan sehat, dan keluarga segera dibawa ke Desa Giri Jaya untuk diserahkan,” tambah Suryo.
Operasi tersebut melibatkan 16 unit, antara lain Pos SAR Sukabumi, TNGHS, Polsek Siddahu, SAR Khatulistiwa, dan relawan PKS, dengan total puluhan pekerja, kata Surio.
Peralatan yang digunakan antara lain dua unit kendaraan penyelamat, peralatan komunikasi, drone, serta peralatan medis dan pendakian.
“Alhamdulillah, atas perhatian dan kerja sama antar pihak, kami berhasil menjamin keselamatan para pelajar,” tutupnya.
——-
Artikel ini dimuat di detikJabar. Saksikan video “Video: Ketika Seorang Gadis SMK Hilang di Gunung Slamet Akhirnya Menemukan Ibunya” (wsw/wsw)