Jakarta –
Dalam satu atau dua tahun terakhir, banyak pabrikan mobil baru, terutama asal China, yang mengklaim diri sebagai merek premium di Indonesia. Lantas, apa kata Lexus yang sudah lama dikenal kemewahannya?
Bansar Maduma, selaku general manager (GM) Lexus Indonesia mengatakan, status “premium” tidak hanya soal produk, tapi juga pengalaman dan layanan. Beberapa merek mungkin menjual mobil seharga miliaran rupee, tapi dia bertanya, bisakah mereka menawarkan layanan serupa Lexus?
Jadi kita bilang premium itu pengalaman. Pengalaman itu bukan hanya dari produk tapi juga dari layanannya,” ujarnya kepada detikOto di ICE BSD. Tangsel, Selasa (26/11).
“Bukan hanya rangkaian Gaikindo di Jakarta, bahkan kami menawarkan yang terbaik ke daerah lain. Di sinilah letak definisi premium, bukan sekedar produk tapi pengalaman,” ujarnya.
Bansar menjelaskan, pelayanan mewah Lexus kepada konsumen dimulai dari meja transaksi. Memang di pameran mobil, calon pembeli akan dimanjakan dengan ruang transaksi yang nyaman, restoran khas hotel berbintang, dan suasana eksklusif.
Pengalaman premium, kata Bansar, terus berlanjut meski kendaraan sedang digunakan. Sebab masyarakat umum sudah paham betapa mewahnya mobil Lexus. Pemiliknya dengan bangga membawanya ke tempat-tempat sibuk seperti mal.
“Kalau dibilang merek premium, yang membedakan Lexus (dan lainnya) adalah mampu menghadirkan pengalaman premium. Salah satu elemennya adalah produknya, pelanggan pasti bisa melihatnya. Tapi tentu yang terpenting adalah produknya, pengalamannya,” katanya.
“Apakah mereka punya pengalaman premium saat berkendara? Misalnya saat wawancara, saat jalan-jalan, atau saat ke mall, nah itu yang membedakan (merek) yang benar-benar premium dan (merek) yang produknya hanya sekedar premium.” premium,” tambahnya. Simak video “Tampilan Lexus Electrified Sport Concept yang Dihadirkan di GIIAS 2024” (sfn/sfn)