Jakarta –
Sekelompok buruh berdemonstrasi di depan kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnekar) pada Rabu (20/11). Namun aksi protes juga diikuti Wakil Menteri Emmanuel Ebenezer Gerungan dan Menteri Tenaga Kerja Yasirli.
Berdasarkan pantauan Detikcom di situs tersebut, aksi unjuk rasa tersebut berlangsung sejak pagi hingga sore hari. Sepanjang demonstrasi, para buruh menyampaikan keinginannya terkait kenaikan upah minimum pada tahun 2025.
Dalam salah satu tuntutannya, para buruh meminta pemerintah meninjau ulang anggaran 2025, termasuk Peraturan Pemerintah (PP) No. 2023.
Selain itu, sekitar pukul 13.20 WIB, Yasirli dan Emmanuel terlihat meninggalkan kantornya. Segera dia masuk ke salah satu mobil komando.
Yasirli yang mengenakan kemeja putih dan mendapat pengamanan ketat saat hendak menaiki salah satu kendaraan komando. Saat itu ia ikut berdiskusi, yakni memberikan pidato singkat kepada para buruh.
“Pertama-tama, saya ingin mengucapkan dari lubuk hati yang terdalam, terima kasih sudah datang ke sini,” kata Yasirli kepada para pekerja.
“Saya kaget sekali, ada yang dari Sumatera, ada yang dari Kalimantan, ada yang dari Jawa Tengah. Kehadiran teman-teman semua di sini memberikan kekuatan kepada kami,” ujarnya.
Seolah ingin menjawab tuntutan kaum buruh, saat itu ia menegaskan kenaikan upah minimum 2025 akan ‘membahagiakan’.
“Saya berjanji pada tahun 2025 UMP akan semakin berkembang, dan akan membahagiakan semua teman-teman di sini,” tegas Yasirli.
Namun Yasirli belum bisa membeberkan besaran kenaikan gaji tahun depan yang menurutnya akan menyenangkan para pekerja. Sebab hingga saat ini aturan gaji tahun 2025 masih terus dibahas.
“Beri kami waktu karena kami harus membuat rencana. Tapi tadi saya sudah sampaikan bahwa perluasan dan peningkatan itu menarik di sini. Kita akan bahas masalah itu,” ujarnya.
Selain itu, Yasirli juga mengatakan pihaknya akan meningkatkan efektivitas hukum terkait ketenagakerjaan. Misalnya saja mengambil tindakan terhadap perusahaan yang masih memberikan upah kurang dari yang diberikan, pemberhentian sepihak, dan sebagainya.
“Kami di departemen juga berjanji akan memperkuat penegakan hukum dalam hal etos kerja, sistem penggajian, adanya perusahaan yang tidak memperhatikan upah minimum, pemecatan sepihak, dan lain-lain. Gaji aparat penegak hukum yang belum dibayar di sini,” ujarnya.
Untuk itu, mereka pun meminta dukungan dari berbagai pihak, termasuk para buruh yang datang untuk berdemonstrasi di kantornya. Yasirli berkata, “Itu saja, mohon doanya, mohon dukungannya dari teman-teman semua, dan saya yakin dengan perjalanan hari ini, sekali lagi terima kasih.”
Tonton videonya: Menunggu penyelesaian PHK dan tuntutan kompensasi pekerja
(FDL/FDL)