Jakarta –
Jerome Powell, Gubernur Federal Reserve System (FED) bank sentral Amerika Serikat (AS), menegaskan dirinya tidak akan mundur, meski Donald Trump yang memenangkan pemilu presiden memintanya mundur. Powell menolak anggapan bahwa posisinya akan terancam setelah terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS.
Powell mengatakan presiden tidak mempunyai wewenang untuk mencopot Powell. “Ini tidak diperbolehkan secara hukum,” ujarnya seperti dikutip CNN, Minggu (10/11/2024).
FYI, Powell menjabat sebagai Ketua Fed sejak 2018, menggantikan Janet Yellen yang menjabat Menteri Keuangan di bawah Presiden Joe Biden.
Selain berita pemecatan Powell, The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan, sambil memperingatkan bahwa rencana Trump untuk memotong pajak, kebijakan imigrasi, dan tarif impor akan memberikan tekanan pada inflasi dan meningkatkan pinjaman pemerintah, sehingga memperumit perkiraan tersebut. . pemenuhan.
Powell mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apa dampak agenda pemerintahan baru terhadap perekonomian AS atau bagaimana The Fed akan meresponsnya.
“Ini masih awal, kita belum tahu kebijakan apa dan kapan kebijakan itu akan diterapkan. Dalam jangka pendek, pemilu tidak akan mempengaruhi keputusan kebijakan kita,” kata Powell.
FYI, Powell akan menjabat sebagai Ketua Fed hingga tahun 2026 setelah dipilih oleh Trump sebagai Gubernur Fed pada Februari 2018. Dalam hal ini, Trump berulang kali tidak sependapat dengan Powell, bahkan sering kali mengancam. Orang Powell.
Beberapa nama telah muncul untuk menggantikan Powell, termasuk Ketua Fed pada masa jabatan pertama Trump, Kevin Warsh, dan mantan kepala ekonom Trump, Kevin Hassett.
Tonton juga videonya: Netanyahu mengaku pernah 3 kali berbincang dengan Trump soal ancaman Iran
(baji/baji)