Jakarta –
Spirit Airlines mengajukan perlindungan kebangkrutan. Hal ini disebabkan oleh kerugian yang terus menerus, hutang yang tidak terjangkau dan bertambah serta faktor-faktor lain yang tidak dapat diatasi oleh perusahaan.
Mengutip CNN pada Selasa (19/11/2024), mereka memberitakan hal tersebut pada Senin lalu. Di sisi lain, meningkatnya persaingan untuk mendapatkan penumpang maskapai berbiaya rendah dan ketidakmampuan untuk melakukan merger dengan maskapai lain membuat maskapai ini tidak punya banyak pilihan untuk menghindari jurang kebangkrutan.
Maskapai ini mengatakan akan terus berupaya melakukan restrukturisasi utang.
“Para tamu dapat terus memesan dan terbang tanpa gangguan dan menggunakan semua tiket, kredit, dan poin loyalitas seperti biasa,” kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.
Di Amerika Serikat, maskapai penerbangan dan perusahaan lain sering kali mengajukan kebangkrutan dan malah menjadi lebih kuat dalam proses tersebut.
Sebagian besar maskapai penerbangan besar di Amerika Serikat, termasuk tiga besar American Airlines, United dan Delta, telah bangkrut selama 25 tahun terakhir.
Spirit mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sebagai akibat dari kebangkrutan dan negosiasi dengan kreditor yang ada, maskapai penerbangan akan dapat pulih awal tahun depan dengan pengurangan utang dan peningkatan fleksibilitas keuangan, yang akan “memposisikan Spirit untuk kesuksesan jangka panjang dan mempercepat investasi ke arah yang lebih baik.” melayani tamu dengan pengalaman perjalanan yang lebih baik dan nilai yang lebih besar.”
Ia menambahkan bahwa kreditor telah setuju untuk memberikan tambahan $300 juta kepada maskapai tersebut untuk membiayai operasinya selama proses kebangkrutan. Namun, tidak menutup kemungkinan Spirit (SAVE) bisa diakuisisi maskapai lain atau terpaksa dilikuidasi.
Banyak maskapai penerbangan, termasuk Amerika, membeli asetnya karena bangkrut dan bergabung dengan maskapai lain. Tonton video “Menjelajahi kota pelajar Toulouse, Prancis” (msl/msl)