Jakarta —
Mendengarkan musik dapat menenangkan dan meningkatkan mood. Beberapa orang mungkin mempunyai lagu favorit yang tidak didengarkan meski sudah diputar puluhan kali.
Saling berbagi lagu favorit dengan model “headphone berdarah” di Instagram sedang menjadi tren media sosial. Namun gambar tersebut cukup trigger karena menampilkan gambar darah yang membuat orang mual saat melihatnya.
“Ada yang memang fobia, yaitu hemofobia, takut banget sama darah. Ada yang mengidapnya karena darah sering diasosiasikan orang disekitarnya sebagai sesuatu yang mengerikan. Jadi sepertinya kita mengasosiasikan hal yang sama, dia dikatakan. . psikolog klinis Rosdiana Setyaningrum berbicara kepada detikcom, Kamis (21/11/2024).
“Terus yang namanya telinga berdarah itu agak menakutkan ya? Telinga berdarah memang membuat takut banyak orang,” sambungnya.
Istilah ketakutan irasional terhadap darah adalah hemofobia. Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) edisi terbaru, termasuk dalam kategori “fobia spesifik” dengan spesifikasi fobia suntikan dan cedera darah (BII).
Menurut Healthline, hemofobia adalah ketakutan ekstrem terhadap darah atau tes atau suntikan yang mungkin melibatkan darah. Banyak penderita fobia darah bisa mengalami gejala hanya dengan melihat darah.
Namun, bagi sebagian orang, memikirkan darah saja sudah bisa menimbulkan kepanikan atau kecemasan. Ini disebut kecemasan antisipatif.
Setiap penderita hemofobia mungkin bereaksi berbeda terhadap darah, namun beberapa gejala yang mungkin terjadi antara lain: gemetar atau jantung berdebar, gemetar, berkeringat, sesak atau nyeri dada, sesak napas, rasa pusing atau pusing, mual.
Mereka yang takut darah bisa menjadi sangat depresi dan berusaha menghindari situasi yang melibatkan darah.
Beberapa orang mungkin mengalami fobia darah setelah mengalami pengalaman traumatis di masa lalu. Misalnya, kecelakaan mobil dapat menyamakan emosi negatif dengan melihat darah dan dapat menimbulkan rasa takut yang tidak rasional terhadap darah. Tonton video “Video: Orang yang Paling Banyak Mengeluh di Tempat Kerja Siapa yang Menyalahkan Gen Z?” (tahu/tahu)