Jakarta –
Menteri Pertanian Andy Amran Suleiman angkat bicara mengenai kondisi industri susu di Indonesia. Hal ini terjadi setelah adanya kejadian viral dimana produsen susu sapi membuang susu produksinya.
Amran mengatakan, saat krisis keuangan tahun 1998, pemerintah mengubah Keputusan Presiden (Perpres) yang mewajibkan penggunaan susu lokal. Langkah ini diambil atas saran Dana Moneter Internasional (IMF).
Reformasi peraturan ini telah membuka pintu impor susu. Oleh karena itu, volume impor susu meningkat pesat dan produksi lokal juga terkena dampaknya.
“Tadi kita melihat ‘Perpes 98’ yang tidak ada batasan asupan susu. Apa yang telah terjadi? Dulu kita impor 40%, sekarang 81%,” kata Amran di kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta Selatan. . Jumat (15.11.2024).
Sedangkan jika bicara tindakan dumping susu, maka peternak melakukan dumping susu, sebuah proses protes dari peternak dan pengepul karena terbatasnya kuota pasokan susu ke pabrik.
Selain itu, menurut Amran, ada permasalahan pada kualitas ASI. Akibatnya, produk susu lokal kalah dengan susu impor yang berkualitas tinggi.
Oleh karena itu, sesuai rekomendasi Sekretariat Negara, industri perlu kembali menyerap susu peternak lokal. Oleh karena itu, pemerintah akan segera mengubah perintah presiden tersebut.
“Saya dan Mensesneg (Prasetyo Hadi) sedang melakukan reformasi. Kita membutuhkan seluruh industri untuk membeli susu, susu sapi yang diproduksi oleh peternak sapi perah adalah suatu keharusan. Insya Allah masa depan akan baik, akan kembali. Seperti sebelumnya,” ujarnya.
Mereka memastikan penyerapan produk 100%. Amaran juga menekankan bahwa peran pemerintah dan industri sangat penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan para penggembala.
“Barangsiapa yang mengabaikan peternak, tidak menyerap susu yang dihasilkan susu peternak, kami akan ingatkan mereka untuk tidak mengimpornya dan bisa saja dicabut izinnya,” tegas Amaran.
Pemerintah juga akan bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait untuk membantu peternak meningkatkan kualitas.
(shc/rd)