Jakarta –

Seorang pria New Mexico berhak mendapatkan lebih dari $415 juta atau sekitar R6,5 triliun setelah menjadi korban gugatan malpraktik medis yang melibatkan klinik pria.

APNews melaporkan bahwa pengacara para pria tersebut merayakan keputusan hakim dan berharap kasus ini akan mencegah banyak pria lainnya menjadi korban penipuan suntikan penis. Mereka juga mengatakan hukuman dan ganti rugi yang diberikan merupakan ganti rugi terbesar yang diberikan oleh juri dalam kasus malpraktik medis di Amerika Serikat.

Keputusan tersebut menyusul persidangan di Albuquerque awal bulan ini yang berfokus pada tuduhan dalam gugatan tahun 2020 yang diajukan oleh pengacara kedua pria tersebut. Klinik NuMale Medical Center dan pejabat perusahaan ditetapkan sebagai terdakwa.

Berdasarkan gugatan, korban berusia 66 tahun saat tiba di klinik pada tahun 2017 karena kelelahan dan penurunan berat badan. Klinik tersebut dituduh salah mendiagnosisnya dan memberikan perawatan yang tidak perlu seperti “suntikan disfungsi ereksi invasif” yang menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan penis.

Nick Rowley, pengacara lain di tim pembela penggugat, mengatakan perusahaan medis luar negeri tersebut terlibat dalam “skema penipuan untuk menghasilkan jutaan dolar dengan menipu pria lanjut usia.”

Brad Palubicki, presiden NuMale Medical Center, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada The Associated Press pada hari Rabu bahwa fokus perusahaan adalah untuk terus memberikan perawatan pasien yang bertanggung jawab sambil menjaga standar keselamatan yang ketat dan kepatuhan terhadap semua fasilitasnya.

“Kami menghormati proses hukum, karena proses hukum sedang berjalan, kami belum bisa mengomentari detail kasus ini saat ini,” ujarnya. Simak video “Faktor-Faktor Penyebab Disfungsi Ereksi Pada Pria” (kna/kna).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *