Jakarta –

Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menyebutkan kanker paru merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan angka kematian tinggi di Indonesia. Sebab, kondisi ini biasanya tidak menimbulkan gejala pada tahap awal sehingga sudah terlambat untuk menyadarinya.

Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Pernapasan, Profesor Dr. Elisna Syahruddin SpP (K) mengatakan timbul atau tidaknya gejala kanker paru tergantung dari letak sel kankernya.

“Jadi kalau (sel kanker) di bagian tengah (paru-paru) tidak berpengaruh apa-apa, tidak mengeluh. (Kanker paru) yang mengeluh, biasanya di saluran pernapasan,” kata sang profesor. kata Elisna. yang juga merupakan Presiden Departemen Sains YKI, di kantor YKI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024).

“Tapi pesawat kita juga banyak cabangnya, ada 33. Kalau cabang itu ujung-ujungnya kena kanker, maka (pasien) tidak ada pengaruhnya. Jadi (kanker paru-paru) datang pada waktunya.” lanjutnya.

Profesor Elisna menambahkan, terkadang kanker paru-paru bisa menimbulkan gejala atau tanda. Namun, banyak orang yang mengabaikannya dan menganggapnya sebagai hal yang tidak berbahaya.

Kadang-kadang mereka memberi tanda, tapi pasiennya (melihat ke bawah). Seperti, ‘Apa keluhanmu? Batuk, atau hanya batuk biasa,” kata sang profesor. kata Elisna.

Profesor Elisna menjelaskan, kanker paru-paru bisa berasal dari sel epitel saluran napas yang menandakan kanker paru-paru. Saat ini terdapat kanker paru sekunder atau metastatik, yaitu kanker yang berasal dari organ lain seperti kanker payudara, kanker serviks yang menyebar dan berkembang di paru-paru.

Di Indonesia sendiri, Profesor Elisna mengatakan bahwa kanker paru-paru sedang meningkat. Selain itu, para profesional medis telah mengembangkan terapi bertarget yang dapat membantu memperpanjang hidup pasien.

“Yang paling muda (pengidap kanker paru) umurnya 14 tahun. Tapi kecil sekali (remaja),” ujarnya.

Profesor Elisna mengimbau masyarakat, terutama yang berisiko terkena kanker paru-paru, untuk segera menjalani pemeriksaan kesehatan. Tonton video “Dokter Anak Bicara Tentang Bedak Bayi Karsinogenik” (DPI/UP)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *