Jakarta –
Koordinator Pangan Zulkifli Hassan (Zulhas) menyiapkan tambahan anggaran sebesar Rp505 miliar hingga Rp40 miliar pada tahun 2025. Ini merupakan anggaran pertama yang akan tersedia karena nama tersebut baru lahir pada masa pemerintahan Prabowo Subianto.
Anggaran kita hanya Rp 40 miliar, butuh sekitar Rp 550 miliar, nanti minimal Rp 505 miliar akan dibahas, kata Zulhas dalam lokakarya bersama Kuasa Anggaran DPR RI, Jakarta, Senin (2/12/2024). . ).
Zulhas mengatakan anggaran ini untuk mendukung tujuan utama Prabowo, yaitu mencukupi kebutuhan pangan pada tahun 2027. Ia yakin tujuan tersebut bisa tercapai jika anggaran membantu.
“Tolong pak, jangan potong kami pak, tragedi kami ada di sini, jangan potong kami pak, anda tidak pantas menerima ini, kalau bisa tidak apa-apa,” kata Zulhas.
Zulhas mengatakan, tujuan swasembada pangan pada tahun 2027 dapat dicapai melalui beras dan jagung. Makan gula di rumah juga dianjurkan.
“Tentunya tujuan kita jelas untuk mencapai swasembada pada tahun 2027, setidaknya dalam beras, jagung, dan gula. Kita tidak lagi bicara beras dan jagung,” ujarnya.
Meski sudah tidak menjabat lagi, Zulhas mengatakan banyak hal yang telah dilakukan partainya. Misalnya saja dalam hal irigasi, ia memutuskan Kementerian Pertanian (Kementan) harus membantu masyarakat membangun saluran irigasi.
“Itu tanggung jawab gubernur, tapi di sini Menteri Pertanian juga bisa, jadi kalau Menteri Pertanian punya anggaran, Menteri Pertanian juga bisa melakukan yang tidak bisa dibangun di lahan 1000 hektar. Dan bupati, kemudian Menteri Pertanian juga bisa, di tengah-tengahnya bisa dilakukan,” kata Zulhas dalam jumpa pers, Jumat (29/11).
Defisit APBD dinilai menjadi salah satu penyebab terhentinya pembangunan saluran irigasi. Bahkan sistem irigasi sangat dibutuhkan oleh para petani.
Alasan tidak ada anggaran, kalau 1.000 hektar, maka uangnya dari putra mahkota, kalau sawah 1.000 hektar, bupati akan membangun irigasi, jika 1.000-3.000 hektar, gubernur akan membangun. Dia menjelaskan.
(acd/acd)