Jakarta –

Ada ribuan perusahaan teknologi Tiongkok yang akan menghadiri pameran teknologi CES di Las Vegas pada awal tahun 2025, namun banyak pekerjanya yang tidak dapat hadir karena visa mereka ditolak.

Sebagai informasi, terdapat sekitar 4.000 peserta pameran dari berbagai negara, dan diperkirakan 30% dari jumlah tersebut berasal dari Tiongkok, menurut detikINET dari SCMP, Senin (2-12-2024).

Namun sayangnya, banyak pekerja teknologi dari Tiongkok yang ditolak visa ASnya bahkan setelah menunjukkan surat undangan dari pameran yang dikenal sebagai Consumer Electronics Show.

Menurut para analis, penolakan visa mencerminkan meningkatnya ketegangan dalam hubungan antara AS dan Tiongkok. Terutama Presiden terpilih Trump yang berjanji akan mengenakan pajak tambahan sebesar 10 persen untuk setiap barang yang diimpor dari Tiongkok.

“Ini sangat mengecewakan,” kata seorang pekerja teknologi berusia 28 tahun yang tidak disebutkan namanya dari Beijing.

Dalam wawancara visa di Kedutaan Besar Amerika, ia menunjukkan surat undangannya dan mengaku akan berangkat ke Amerika untuk mengikuti CES.

“Tadinya saya akan menemui klien saya di Amerika dan menghadiri CES. Saya tunjukkan surat undangan yang jelas-jelas menyatakan bahwa saya akan menghadiri CES. Saya kira dia tidak memperhitungkannya,” keluhnya.

Dia kemudian menemukan banyak kasus serupa dari pekerja teknologi lainnya di Tiongkok.

“Mereka mengatakan kepada saya jika Anda pergi ke CES, ada kemungkinan 90% visa Anda ditolak,” tambahnya.

Chris Pereira, pendiri iMpact, sebuah perusahaan konsultan yang berbasis di New York, mengulangi penolakan visa lainnya di postingan LinkedIn. Penolakan ini terjadi di kalangan karyawan perusahaan Tiongkok yang memperluas operasinya ke negara lain.

“Setengah dari 40 perusahaan peserta melaporkan bahwa karyawannya ditolak visanya meskipun mereka sudah memiliki surat undangan resmi dari CES,” kata Pereira.

Setelah postingan tersebut, Pereira mengakui setidaknya ada tiga klien lain yang karyawannya juga mengalami penolakan visa untuk menghadiri CES.

“Visa langsung ditolak tanpa alasan. Dan ini belum pernah terjadi di CES karena visa jenis ini ditolak. Bahkan di masa COVID-19, kalau mendaftar, kita bisa dapat (visa untuk datang ke CES),” imbuhnya.

Penyelenggara CES, Consumer Technology Association (CTA), mengakui bahwa banyak undangan yang ditolak visanya, dan mereka menyarankan pemerintah AS untuk mempercepat dan menyetujui permohonan visa bagi orang-orang yang ingin datang ke AS untuk tujuan bisnis resmi.

“Kami mengetahui beberapa pengunjung CES dari Tiongkok yang permohonan visa bisnisnya ditolak. Kami mendesak pemerintah AS untuk mempercepat dan menyetujui visa bagi individu yang mengunjungi AS untuk tujuan bisnis resmi,” tulis CTA dalam pernyataannya.

Faktanya, sejak tahun 1991, perusahaan asal Tiongkok telah aktif berpartisipasi dalam CES. Namun dalam beberapa tahun terakhir, partisipasi mulai berfluktuasi. Apalagi sejak Trump menjadi Presiden AS pada tahun 2018, perang dagang antara AS dan Tiongkok dimulai.

Pada tahun 2018, 1.551 perusahaan Tiongkok berpartisipasi dalam CES, atau sekitar sepertiga dari perusahaan yang berpartisipasi. Pada tahun 2019 jumlahnya menurun menjadi 1.213 dan pada tahun 2020 mencapai 1.000. Jumlah tersebut semakin menurun pada tahun 2021 dan 2022 yaitu 210 dan 159. Kemudian meningkat lagi menjadi 593 pada tahun 2023. Tonton video “Jokowi tentang Visa Emas yang Baru Dikeluarkan” (asj/fay)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *