Jakarta –
Gunung Kidul Warga Kapanewon Ponjong, NW (25), singkatnya Gunungkidul mengungkapkan, dirinya menjadi korban penipuan saat berjanji bekerja di Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul.
Kanit Reskrim Polres Gunungkidul AKP Achmad Mirza, Senin (19/2/2024), mengatakan, kejadian itu terjadi saat ia bertemu dengan pelaku NW dan inisial AN di sebuah bank di Punjung. Kemudian mereka berdua mulai mengobrol dan urusan bisnis pun berkembang.
“AN sudah menjanjikan NW pekerjaan di Dinas Pariwisata Gunungkidul. Tapi NW harus mentransfer sejumlah uang dulu ke AN,” kata Ahmed kepada wartawan, Senin (2/12).
Mendapat tawaran tersebut, NW pun tertarik dan akhirnya mencapai kesepakatan dengan AN. NW menyanggupi untuk membayar sejumlah uang kepada AN.
Kemudian AN meminta uang sebesar 80 juta euro dan akhirnya tergugat membayarnya, ujarnya.
Namun NW tidak mendapat panggilan bekerja di Dinas Pariwisata Gunungkidul. Selain itu, NW tidak dapat menghubungi AN.
Merasa tertipu, kejadian itu saya laporkan ke Polsek Gunungkidul pada 5 Oktober 2024, ujarnya.
Ahmed mengaku meminta klarifikasi kepada lima orang tanpa AN. Permintaan untuk menghapus file gagal.
“AN diundang memberi penjelasan, tapi tidak ikut,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Oneng Windu Wardana sudah mengetahui informasi tersebut. Menurut dia, untuk menjadi pegawai negeri sipil (ASN); CPNS dan PPPK harus diseleksi.
“Anak pejabat pun mau masuk ASN, harus memilih. Jadi (membayar sejumlah kecil uang untuk bekerja di Dinas Pariwisata Gunungkidul),” katanya. Simak video kerusuhan ketenagakerjaan di kantor Jakarta Selatan yang disebabkan pelamar meminta uang (perempuan/perempuan )