Manggarai Barat –
Akibat buruknya letusan Gunung Levotobi, wisatawan takut dan membatalkan reservasi hotel di Labuan Bajo.
Hotel di Labuan Bajo, Mangarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) kehilangan pendapatan miliaran rupiah akibat penutupan Bandara Internasional Komodo.
Tak ada wisatawan yang datang ke Labuan Bajo selama penutupan bandara akibat erupsi Gunung Levotobi Laki di Flores Timur, NTT.
“Hingga saat ini, kami mencatat potensi kerugian pendapatan sekitar Rp1,4 miliar akibat penutupan Bandara Komodo,” kata Marcomm & PR Manager Meruora Komodo Labuan Bajo Indira Puliraja, Rabu (13/11) malam.
Indira mengungkapkan, banyak wisatawan yang membatalkan reservasi kamar hotel hingga Desember mendatang, karena wisatawan melihat ketidakpastian situasi akibat letusan Gunung Levotobi.
Indira mengatakan, tingkat okupansi hotel bintang lima di tepi pantai Labuan Bajo itu turun di bawah 50 persen selama penutupan Bandara Komodo, sedangkan Bandara Komodo ditutup mulai 9 November 2024.
“Pada saat penutupan bandara, Hotel Meruora memiliki tingkat okupansi sekitar 37 persen,” kata Indira.
“Kami terus memantau situasi secara ketat dan berkomitmen memberikan informasi terkini agar pengunjung aman dan nyaman dalam merencanakan perjalanannya,” kata Indira.
Sementara itu, Hotel Jayakarta Labuan Bajo juga kehilangan pendapatan lebih dari Rp 2 miliar akibat penutupan Bandara Komodo. Jumlah tersebut sudah termasuk potensi hilangnya pendapatan akibat pembatalan reservasi kamar hingga Desember 2024. Banyak reservasi kamar yang dibatalkan pada akhirnya. bulan ini.
Besaran hilangnya pendapatan hotel bintang empat berdasarkan data pembatalan pemesanan kamar hingga Kamis (13/11/2024). Potensi hilangnya pendapatan bisa bertambah jika tamu lain membatalkan reservasi kamar di hari-hari berikutnya.
“Total kerugian dunia usaha akibat erupsi lebih dari 2 miliar dram. Jumlah kerugian sampai bulan depan hari ini, akibatnya sampai bulan kedua (Desember).
Potensi kerugian mungkin masih ada di tengah ketidakpastian yang terjadi saat ini, kata General Manager Hotel Jayakarta Labuan Bajo Reynes Sahadon.
Reynes mengatakan, okupansi hotel di kawasan Pantai Pede sempat anjlok seiring penutupan Bandara Komodo beberapa hari lalu. Dalam sepekan ke depan, kata dia, hotel Jayakarta hanya akan terisi 20 persen.
Minggu depan transportasi hanya 20 persen dari 80 persen, kata Reines.
Ia mengatakan, kamar hotel dipenuhi tamu lama yang tidak bisa meninggalkan Labuan Bajo karena bandara Komodo ditutup, sedangkan pengunjung lainnya meninggalkan Labuan Bajo menggunakan perahu.
“Itu tamu lama yang belum pulang,” kata Raines.
Sebelumnya, Presiden Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sylvester Wanggel mengatakan, tingkat okupansi kamar hotel di Labuan Bajo mengalami penurunan karena tidak ada wisatawan yang masuk saat penutupan Bandara Komodo beberapa hari lalu.
Akomodasi hotel terus berkurang karena wisatawan terus meninggalkan Labuan Bajo sementara Bandara Komodo ditutup. Mereka meninggalkan Labuan Bajo dengan menggunakan perahu.
“Tindakan hari ini secara keseluruhan turun di bawah 50 persen. Banyak orang yang memeriksa dan tidak memeriksa,” kata Sylvester, Rabu.
—-
Artikel ini diposting di detikBali.
Tonton “Video. menyaksikan video “TPS Korban Letusan Gunung Levotobi” (wsw/wsw)