Jakarta –

Setiap tahun menjelang Natal dan libur Tanah Baru (Nataru), pemerintah melarang pengoperasian truk 3 gandar seperti truk singgasana. Namun, pada tahun ini truk pengangkut air minum dalam kemasan (BWD) diharapkan bisa tetap beroperasi.

Pakar muda analis kebijakan Direktorat Industri Minuman, Tembakau, dan Penyegar (Mintegar), Okky Krisna, mengungkapkan di Kementerian Perindustrian (Kemenperin), seharusnya AMDK dikecualikan dari aturan pelarangan truk 3 gandar pada libur Natal mendatang. . Menurutnya, AMDK saat ini bergerak untuk memenuhi kebutuhan strategis masyarakat saat ini. “Kami di Kementerian Perindustrian menyurati CEO Hubdar setiap tahun ketika kami menerima dukungan dari industri. Kami menyurati CEO Hubdar bahwa AMDK akan ditambahkan pengecualian dalam aturan larangan tersebut,” kata Okky di Jakarta, diumumkan, Rabu (27/11/2024). Okky mengatakan, ada keluhan dari industri AMDK terhadap aturan larangan tersebut. sangat mengganggu peredaran produknya. “Apalagi jika jangka waktu pemberlakuan larangan tersebut sangat lama. Ini akan berdampak besar pada distribusi,” katanya. Namun, dia mengatakan Kementerian Perindustrian akan terus berupaya mengadakan audiensi dan berkomunikasi dengan pihak berwenang. “Kami akan melakukan yang terbaik untuk melakukan audiensi dengan pihak berwenang sehingga AMDK termasuk dalam pengecualian,” ujarnya. Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR Bambang Haryo Soekartono menilai kebijakan pemerintah melarang truk berporos 3 atau lebih hanya akan membuat harga barang dan bahan baku menjadi mahal saat hari raya besar. Hal ini terjadi karena stok atau stok di departemen berkurang. “Jika terjadi kelangkaan barang, tentu harga barang akan tinggi dan bisa terjadi inflasi. Dan hal ini tentunya akan menimbulkan hukum supply and demand, dimana kebutuhan konsumen lebih besar dibandingkan supply. Nanti ruginya masyarakat dan negara,” ujarnya. Menurut Bambang, sebaiknya pemerintah mengatur lalu lintas saja. Misalnya saja untuk jalur ke Jawa yang bisa dilalui 3 jalur yaitu Utara, Tengah, dan Selatan. Diatur kendaraan apa saja yang menuju ke sana. “Misalnya truk 3 gandar bisa diarahkan ke jalur Utara karena terhubung langsung atau terintegrasi dengan pelabuhan besar di Jawa Utara. Begitu pula dengan kendaraan kecil dan kendaraan kecil. mengarahkan sepeda motor ke jalur tengah dan selatan, sehingga kemacetan bisa terbagi,” kata calon terpilih DPR asal daerah pemilihan Jawa Timur I itu. Sementara untuk jalan menuju Sumatera, lanjutnya, jalur barat bisa digunakan untuk kendaraan kecil dan sepeda motor, dan jalur timur dapat digunakan sebagai jalur barang. Kalau tidak, menurut dia, hal itu juga bisa diatur dengan pembagian waktu. Misalnya, truk bisa berjalan dari malam hingga pagi. Sedangkan kendaraan kecil dan sepeda motor bisa melaju dari pagi hingga malam hari. “Jadi tidak bersinergi. Karena kalau terjadi bersamaan akan terjadi kemacetan yang menyebabkan kemacetan,” ujarnya. Ia melanjutkan, tugas pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan dengan bantuan otoritas perhubungan daerah dan kepolisian adalah mengarahkan kendaraan ke jalur-jalur yang tidak padat. “Jadi daripada menghentikan atau melarang seluruh truk logistik 3 gardan di seluruh Indonesia seperti yang terjadi sekarang. Faktanya, sampai saat ini kemacetan sama yang terjadi di Jawa Utara,” ujarnya. Ia menyebutkan, jumlah truk di Indonesia sebanyak 5 juta truk. Dari jumlah tersebut, truk dengan 3 gandar atau lebih hanya menyumbang sekitar 20%. dari seluruh truk yang ada di Indonesia. “Nah, kalau dilarang maka akan berdampak pada kelancaran arus produksi dan berdampak pada perekonomian kita. Karena mereka juga membantu revolusi ekonomi kita. Jadi kalau terhambat maka perekonomian juga ikut terhambat,” ujarnya seraya menegaskan, baik penumpang yang kembali maupun truk logistik harus diprioritaskan saat musim pulang pada hari raya keagamaan. “Sopir dan truk harus berangkat berdua harus pergi. Tidak ada yang diberikan,” ujarnya. Kalau saja penumpang diprioritaskan, kata dia, maka di wilayah tersebut akan terjadi kelangkaan barang. asal barang/logistik bisa terhenti. Di sebagian besar negara di dunia, semua katering mereka tetap beroperasi meskipun hari libur keagamaan. Intinya kalau logistik terhenti maka perekonomian juga ikut terhenti,” kata Bambang.

Tonton juga videonya: Detik CCTV Truk Tronton Menabrak 6 Kendaraan di Slipi

(rd/rd)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *