Jakarta –
Sebuah badan di Lake District Inggris mengusulkan pajak pariwisata yang ditujukan untuk pengunjung asing. Percakapan tersebut berubah menjadi kontroversial.
BBC Kamis (28 November 2024) Friends of the Lake District, badan amal regional, baru saja merilis laporan bertajuk “Siapa yang Membayar untuk Lake District?” Laporan ini menyoroti dampak tak kasat mata yang ditimbulkan oleh pariwisata terhadap lingkungan dan infrastruktur di wilayah tersebut.
Menurut laporan tersebut, badan tersebut mengusulkan untuk mengenakan pajak pariwisata dalam jumlah kecil sebesar 1 atau 2 pound (1 pound setara dengan 20.000 Rupiah), baik bagi wisatawan yang menginap di akomodasi maupun bagi mereka yang menggunakan mobil.
Secara desain, pajak ini dimaksudkan untuk mendukung pendanaan layanan lokal.
Mike Hill, direktur eksekutif Friends of the Lakes, mengatakan usulan tersebut didasarkan pada berbagai laporan dan penelitian dari kota-kota lain yang sudah menerapkan pajak pariwisata dan tidak mengalami penurunan jumlah pengunjung yang melihat adanya peningkatan kunjungan ke daerah tersebut.
“Kami menemukan, berdasarkan berbagai penelitian, di banyak tempat yang sudah memasukkan retribusi pengunjung, jumlah pengunjung justru meningkat,” kata Mike.
Ia mencontohkan penerapan pajak pada fasilitas umum seperti jalan bagus, bus listrik gratis, atau patroli jalan raya untuk membantu mengatasi permasalahan sampah.
Pemilik South Lakes Hotels Jonathan Denby khawatir biaya tambahan akan membuat orang enggan mengunjungi Lake District.
“Laporan ini sangat bagus dan mengangkat banyak isu penting, namun mengabaikan dua isu besar. Kita sudah membayar PPN akomodasi dan makanan sebesar 20%, sedangkan negara-negara Eropa lain dan negara seperti Jepang hanya membayar 10%,” kata Denby.
Denbigh berpendapat, jika ingin mengenakan pajak, pajak harus didasarkan pada tarif PPN 10% yang rendah agar serupa dengan negara lain. Denby juga ingin penyedia layanan seperti AirBnB juga membayar PPN, yang menurutnya lebih menguntungkan dibandingkan pajak pariwisata.
Teman-teman Lake District mengatakan pajak pengunjung yang kecil akan mendatangkan pendapatan bagi daerah tersebut. Mereka juga mengatakan, dana yang terkumpul nantinya bisa digunakan untuk menunjang infrastruktur di sana.
Sementara itu, Celia Caulcott, ketua Kemitraan Taman Nasional Lake District (LDNPP), setuju dengan usulan badan amal tersebut. Tentu saja semua pertimbangan telah dipertimbangkan dengan matang.
“Memahami bahwa pendanaan baru diperlukan untuk mendukung masyarakat lokal, infrastruktur dan transportasi berkelanjutan,” kata Callcott.
Otoritas Taman Nasional Lake District (LDNPA) menjawab bahwa mereka saat ini tidak memiliki rencana untuk memperkenalkan pajak pariwisata. Ada juga kekhawatiran bahwa langkah ini akan mengurangi jumlah wisatawan.
Sekitar 18 juta pengunjung mengunjungi taman nasional Cumbria setiap tahunnya. Meskipun pariwisata memberikan manfaat ekonomi, peningkatan jumlah pengunjung dapat memberikan tekanan pada lingkungan dan memberikan tekanan pada infrastruktur yang ada. Tonton video “Video: 10 negara yang paling banyak dikunjungi warga +62” (upd/fem)