Jakarta –
Baru-baru ini, pemilik akun TikTok yang diduga merias wajah menjadi viral, memperlihatkan bagaimana mereka menggunakan riasan tebal pada seorang anak. Jumlah riasan yang digunakan meliputi mata, alis, bibir dan seluruh wajah.
“Kalau merias anak, gampang banget, hasilnya sangat memuaskan, senang sekali,” kata pemilik akun tersebut dalam unggahan video, seperti ditayangkan detikcom, Selasa (26/11/2024). .
Katanya, “Perlu kesabaran dan kerja keras lebih saat merias anak, ya kalau anak tenang, kalau anak marah, penata riasnya juga ikut marah,” ujarnya.
Beberapa netizen kemudian mempertanyakan keamanan kosmetik yang digunakan pada anak-anak. Wanita yang diduga sebagai penata rias ini juga berdalih produk yang digunakan aman karena mudah dihilangkan.
“Kak kosmetik apa yang kamu pakai? Karena kamu masih anak-anak,” tanya warganet.
“Produk MUA yang biasa kita pakai, Insya Allah aman, cepat terhapus,” jawabnya.
Apakah ini benar-benar aman?
Dokter kulit dr I Gusti Nyoman Derma, SpKK, menolak anggapan tersebut. Ia mengatakan, anak-anak yang menggunakan riasan cenderung menggaruk kulitnya.
Hal ini dikarenakan kulit bayi dan anak-anak lebih tipis dan sensitif dibandingkan orang dewasa sehingga lebih sensitif terhadap iritasi akibat bahan kimia pada produk makeup.
Gejala iritasi bisa berupa kemerahan, gatal, atau ruam pada kulit, kata dr Darma kepada detikcom, Selasa (26/11/2024).
“Beberapa bahan dalam riasan bisa menyebabkan kemerahan, kemerahan, atau gatal-gatal. Anak-anak berisiko mengalami reaksi seperti ini karena sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang sempurna,” lanjutnya.
Mungkin terdapat risiko gangguan pernapasan saat menggunakan riasan pada anak karena paparan bedak tabur kemungkinan besar terhirup.
Beberapa kosmetik juga dikhawatirkan mengandung bahan kimia seperti timbal dan paraben yang bisa berbahaya jika terserap oleh kulit anak.
“Paparan zat-zat tersebut dalam jangka panjang dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan,” tutupnya. Tonton video “Video: Wanita Korea Selatan Melahirkan Anak Kembar Kelima, Pemerintah Beri $2 Miliar” (naf/kna)