Sumenep-
Sebagai salah satu destinasi wisata utama di Madura, Jawa Timur, Prefektur Sumene mempunyai potensi besar untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Namun, penguasaan bahasa Inggris sebagai jembatan komunikasi internasional masih menjadi tantangan bagi banyak profesional pariwisata di kawasan yang dikenal sebagai “Jiwa Madura”.
Jericho Shaputra, staf Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Direktorat Jenderal Pelayanan TI Masyarakat (Komdigi) mengatakan bahwa BAKTI berusaha mengatasi tantangan ini melalui pelatihan bahasa Inggris untuk pariwisata Pelatihan tersebut merupakan bagian dari Program Implementasi Ekosistem Digital sebagai tindak lanjut pengembangan infrastruktur ICT yang dibangun BAKTI.
“Kebanyakan orang melihat BAKTI hanya BLU yang membangun infrastruktur, jadi [oleh BAKTI] ada STREA 1, BTS, akses internet tapi kalau kita dorong masyarakat tahu itu Apa yang perlu mereka ketahui.’ “Pemanfaatan internet itu sendiri salah satunya melalui pelatihan-pelatihan seperti itu,” kata Zeljko dalam pertemuan para pejabat pariwisata di Sommen Prestige yang digelar Selasa hingga Rabu, 3 Desember. “Pengajaran Bahasa Inggris melalui Platform Digital untuk Siswa”. 4 2024.
“Kami ingin menunjukkan bahwa penggunaan Internet dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, dan pelatihan ini salah satunya, sehingga dengan menggunakan platform pembelajaran bahasa Inggris ini, Anda dapat belajar bahasa asing. Stakeholder bermanfaat dan pada akhirnya berdampak pada perekonomian pariwisata, tambahnya, Rabu (12 April 2024).
Kabupaten Simenap dipilih sebagai salah satu daerah penerima program tersebut karena memiliki potensi wisata yang sangat besar yang belum bisa dinikmati masyarakat luas. Sumenep menawarkan destinasi wisata keindahan alam, sejarah dan budaya. Dari pantai indah seperti Rombang dan Sambilan hingga tempat bersejarah seperti Istana Somenap dan Asta Tinggi. Sayangnya, calon wisatawan terutama dari luar negeri yang ingin mengunjungi tempat menarik tersebut kurang terlayani karena kendala bahasa.
Direktur Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sumenep Indira Wahidi mengatakan, pelatihan bahasa Inggris hasil kerja sama BAKTI Komdigi dan Diskominfo Sumenep serta Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan memungkinkan otoritas pariwisata memberikan layanan yang lebih baik kepada wisatawan asing.
“Kami berharap kerjasama ini dapat meningkatkan sumber daya manusia pelaku wisata di Provinsi Somenap, dengan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris para personel kami, maka kami akan mampu menarik lebih banyak wisatawan, dan pengunjung. Provinsi Sumenep akan meningkatkan jumlah wisatawan dalam negeri. dan wisatawan internasional. Kami bisa melayani pelanggan kami,” kata Indira.
Menurut Indra, rata-rata pengelola wisata di Sumenep belajar bahasa Inggris secara otodidak. Oleh karena itu, fasilitas pelatihan ini sangat baik digunakan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka.
“Kegiatan ini juga membuka kemungkinan munculnya ide-ide dan inovasi-inovasi baru. Kita belajar bahwa ini adalah sebuah dunia, tidak hanya peserta diklat yang bisa saling bertemu, mereka punya banyak ide. Dan kita punya potensi pariwisata di sini. dengan memanfaatkannya untuk berpromosi,” jelasnya.
Sekretaris Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Andriy Zulkarnain dalam pertemuan di berbagai kesempatan mengungkapkan, destinasi wisata kabupaten yang memiliki luas lebih dari 2.093 kilometer persegi ini cukup menarik. Semakin banyak perhatian yang saya berikan padanya. Wisatawan lokal dan internasional. Tak heran, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Simenup meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Andri mengatakan, seiring tumbuhnya perekonomian Somanap, jumlah wisatawan pun terus meningkat. Ahmed Fawzi, Bupati Saminap, menyoroti sektor pariwisata sebagai pendorong pembangunan ekonomi di distriknya.
“Sektor pariwisata menjadi motor penggerak perekonomian Sumenep. Laju pertumbuhan ekonomi Sumenep pada tahun 2024 akan mencapai 5,3 persen karena tumbuhnya UMKM dan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan.”
Berdasarkan data Disbudpolapar Sumenep, Sumenep menerima wisatawan nusantara (Visnas) sebanyak 168.775 orang dan wisatawan mancanegara (Wisman) sebanyak 58 orang pada tahun 2020. Jumlah tersebut mencapai 248.158 orang (tidak termasuk wisman) pada tahun 2021, dan pada tahun 2022 bertambah 21 wisman sehingga mencapai 1.057.433 orang. Pada tahun 2023, jumlah pengunjung diperkirakan kembali meningkat hingga mencapai 1.388.922 wisman dan 444 wisman. Jumlah pengunjung diperkirakan mencapai 1.025.822 wisatawan mancanegara dan 343 wisatawan nusantara pada Oktober 2024, dan akan terus meningkat hingga akhir tahun.
“Melalui pelatihan ini, para pramuwisata di destinasi wisata tidak hanya bisa aktif berkomunikasi dan menjelaskan kepada wisatawan mancanegara, namun juga berbagi cerita-cerita menarik yang diceritakan oleh para pramuwisata tersebut kepada masyarakat yang tinggal di luar negeri. Saya harap kalian mau berkunjung ke Somenap,” tuturnya. Andrey.
Sumenep memiliki total 124 pemandu wisata yang terdaftar resmi. Andrei menambahkan, peningkatan kualitas talenta pemandu wisata menjadi harapan baru. Disbudoporapar Sumenep bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing yang berkunjung lagi ke Sumenep pada tahun depan.
Target Bupati pada tahun 2024 adalah sekitar 600 wisman dari 1,5 juta wisman, kita ingin meningkatkan jumlah wisman dengan pelatihan bahasa Inggris berbasis platform digital. Sekali lagi bertambah, mungkin 1.000 orang. pelatihan bahasa Inggris
Program “Pelatihan Bahasa Inggris Melalui Platform Digital Bagi Pelaku Pariwisata di Somenap” resmi diluncurkan pada tanggal 5 November 2024 dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. Selain Sumenep, pelatihan serupa juga akan dilakukan untuk mengunjungi wilayah Indonesia lainnya yang memiliki potensi wisata tak kalah menarik, yakni Pulau Sheka di Nusa Tenggara Timur, Pulau Lombok Utara, dan Toba di Sumatera Utara yang akan dimulai pada tahun 2019. Ini sedang dilaksanakan.
Bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Bahasa Indonesia Internasional Inlingua, pelatihan Bahasa Inggris di Sumenep akan dilaksanakan pada tanggal 3 dan 4 Desember 2024 di aula Gedung Diskominfo Sumenep. Acara yang berlangsung selama dua hari ini mengakhiri dan mengakhiri serangkaian pelatihan yang dimulai pada awal November.
Sebanyak 30 peserta yang bekerja sebagai pemandu wisata, duta pariwisata dan pengelola destinasi mendapatkan konten dasar dalam bahasa Inggris menggunakan platform digital Inlingua. Mereka juga memiliki pengetahuan untuk menjadi pemandu wisata berbahasa Inggris yang membantu memenuhi kebutuhan wisatawan.
Selain memanfaatkan platform digital untuk mengakses materi pembelajaran. Pelatihan dilakukan secara offline dan interaktif, misalnya dengan bermain game di kelas. Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan tugas seperti mengunjungi beberapa tempat wisata di Sumenep sekaligus membuat konten dalam bahasa Inggris.
Menurut Natasha Delanvillena, manajer pusat Anlingua International Indonesia, pelatihan yang diberikannya menggunakan 3P pembelajaran: presentasi, praktik, dan produksi.
“Saya harap teman-teman di sini bisa segera membangun sesuatu dan ini bukan sekadar teori, tapi produksi langsung.”
Modul pembelajaran juga telah disesuaikan dengan kebutuhan industri pariwisata, tambahnya. Selain itu, Inlingua telah menerapkan sistem pembelajaran hybrid untuk memudahkan peserta yang sibuk menghadiri kelas.
Natasha mengamini bahwa kemampuan berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris, akan meningkatkan jangkauan pasar dan membuat informasi lebih mudah diakses oleh wisatawan. Hasilnya, kepuasan pelayanan meningkat dan menarik lebih banyak wisatawan dari berbagai negara.
“Tempat yang indah bisa menjadi kurang indah jika tidak dikomunikasikan, nah kalau kita menggunakan bahasa inggris kita bisa menarik wisatawan dari luar negeri” tutupnya. Tonton video “‘Sea Bowling’ Atom Cracker Sekarang Diaktifkan Secara Digital” (rns/fay)