Jakarta –
Dua destinasi favorit Spanyol di Kepulauan Canary sedang mengalami kekeringan parah. Air tidak cukup untuk warga dan wisatawan.
Tenerife dan Lanzarote merupakan dua tempat yang mengalami kekeringan bahkan kekurangan air. Menurut Manchester Evening News, pemerintah Tenerife pada Kamis (5/12/2024) memutuskan untuk memperpanjang keadaan darurat air di pulau itu hingga 28 Februari 2025, setelah pertemuan keempat komite kekeringan.
Hasilnya, 75 langkah diterapkan di pulau tersebut untuk memastikan kecukupan air bagi sektor pertanian, penduduk, dan wisatawan. Selain itu, sejumlah besar uang, seperti 13,5 juta euro (Rp 240 miliar), akan diberikan untuk meningkatkan pasokan air di pulau tersebut.
Namun pembatasan penggunaan air yang berdampak langsung pada pariwisata belum diterapkan. Rosa Davila, presiden Tenerife Cabildo, mengatakan situasinya sangat serius karena kurangnya curah hujan.
“Hujan tidak bisa ditunggu, persediaan air saat ini tidak mencukupi dan sepertinya tidak kunjung membaik, ini keputusan yang diambil setelah memiliki cukup air untuk pertanian,” ujarnya.
Politisi juga sering menyebut pariwisata sebagai penyebab utama timbulnya permasalahan. Misalnya, hotel bintang lima menggunakan 400 liter air per hari, lebih banyak dibandingkan penduduk yang tinggal di sana.
Jika kondisi ini terus memburuk, wisatawan dapat membayar lebih untuk menggunakan air tersebut, meskipun pada saat artikel ini ditulis, peraturan ini belum ditegakkan.
Lanzarote Gazette Life melaporkan bahwa Konsorsium Air Lanzarote juga mengumumkan krisis air di pulau itu minggu lalu. Keputusan ini memungkinkan pihak berwenang untuk mengambil langkah berbeda tidak hanya untuk mengurangi penggunaan air dan menghilangkan garam dari air.
Masalah air di kawasan ini diperburuk oleh kekeringan berkepanjangan selama lebih dari sepuluh tahun, ditambah dengan suhu tinggi selama lebih dari dua tahun. Terkadang suhunya melebihi rata-rata hingga 3 derajat Celcius, dan kekeringan sangat sulit diatasi, apalagi saat suhu sangat rendah. Saksikan video “Gambar Kesengsaraan Hidup di Tengah Kekeringan Besar Amazon” (upd/upd)