Jakarta –

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Bandzaitan mengkritik pejabat ‘beracun’ di pemerintahan. Yang dimaksud dengan Nachu adalah pejabat yang tidak bermoral yang melakukan penipuan keuangan.

Luhut mengatakan, pemerintahan Presiden Prabowo memiliki banyak tujuan besar ke depan; hal ini mencakup perbaikan iklim investasi, peringkat daya saing global, dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Upaya tersebut dikhawatirkan akan tergerus oleh kehadiran pejabat-pejabat beracun tersebut.

“Memang pejabat tidak boleh minta uang, itu yang penting. Makanya dari mulut ke mulut, makanya saya bilang toksik-toksik,” kata Luhut dalam Survei Akademi Bakat ASN di Kantor Badan Administrasi Negara (LAN). , Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).

“Jangan (orang-orang beracun)! Ya, kalau mau kaya jangan jadi perwira. Kalau mau kaya jadilah pengusaha,” sambungnya.

Menurut Luhut, indeks biaya investasi Indonesia (ICOR) dan statistik inefisiensi saat ini masih tinggi. Dalam data Luhut, ICOR RI tercatat sebesar 6,6%. Sementara inefisiensi diperkirakan mencapai sekitar 30% belanja pemerintah atau sekitar Rp 1.000 triliun.

“Inefisiensi kita tinggi, jadi kita punya Rp1.000 triliun. Kalau kita terjemahkan angka pertumbuhannya 2-3%, 5% di atas 2%, ya 7%. Kita bisa tumbuh lebih baik dari itu. Jadi sebenarnya ya, itu cukup bisa dicapai , Menurut saya, kita semua kompak. Selama kita ada, tidak ada masalah, katanya.

Baru-baru ini, pemerintah berupaya meningkatkan digitalisasi di sektor publik. Salah satu realisasinya antara lain Sistem Informasi Mineral dan Batubara (SIMBARA) dan katalog elektronik (e-catalogue).

Menurut Luhut, berkat inisiatif ini, kegiatan Operasional KPK (OTT) KPK berkurang signifikan dari kegiatan belanja pemerintah. Karena digitalisasi dapat mengurangi penipuan dan kenakalan yang dilakukan pejabat pemerintah.

“Masyarakat marah-marah waktu saya bilang OTT murahan, kenapa kita lakukan ini? Sekarang kita buat e-katalog dengan OTT. Ini yang Pak Pahala (Wakil Ketua Bidang Pencegahan dan Pengawasan Komisi Pemberantasan Korupsi) bersama kita. ” kata Luhut.

“Jadi saya kira ini perlu kita lihat, kalau melihat kembali aspek-aspek kehidupan nasional kita ini, saya yakin sekali, asal kita bertekad pada posisi ini, maka secara bertahap kita akan mencapai apa yang kita inginkan. Pertumbuhan 8% ( shc/rrd) dalam 5-10 tahun ke depan.”

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *