Jakarta –
Kasus pembunuhan bocah bernama MAS (14) di Jakarta Selatan menghebohkan masyarakat. Di antara korban meninggal adalah ayah bernama APW (40) dan nenek bernama RM (69), sedangkan ibu bernama AP (40) saat ini dalam kondisi kritis karena ikut menjadi korban penyerangan.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami apa yang menyebabkan MS melakukan perbuatan tidak jujur tersebut terhadap keluarganya. Namun, saat tes pertama MAS merasa ‘tidak nyaman’ sebelum melakukannya.
Ya, saat pertama kali diperiksa, dia merasa tidak bisa tidur, lalu ada beberapa hal yang mengganggu, meresahkannya, seperti, kata Kasat Reskrim Wilayah Jakarta Selatan. . Polisi, AKBP Gogo Galesung.
Selain tren tersebut, psikolog Anastasia Sari Dewi menjelaskan bahwa ‘tanpa rasa sakit’ biasanya merupakan salah satu bentuk gejala mental yang disebut halusinasi pendengaran. Keadaan ini terjadi ketika seseorang mempunyai masalah kejiwaan dan sulit membedakan mana yang benar dan mana yang hanya ada dalam pikirannya.
Halusinasi dapat bermanifestasi sebagai pendengaran, penglihatan, dan perasaan pada kulit. Kondisi ini biasanya mengacu pada skizofrenia, namun pemeriksaan menyeluruh harus dilakukan untuk memastikan diagnosisnya.
“Bisa disebabkan oleh stres yang ekstrim, jadi banyak trauma, kehamilan yang berat atau berat, dan bisa karena faktor keluarga, mungkin genetik. Ada kecenderungan pada gangguan kejiwaan dimana area otak yang mengatur toleransi terhadap stres tidak mengalami hal tersebut. lemah,” kata Sari saat dihubungi detikcom, Senin (2/12/2024).
Faktor lain yang dapat menyebabkan kondisi ini termasuk sakit kepala, kelelahan berlebihan, dan gagal jantung. Ketika seseorang merasakan sakit yang luar biasa disertai kecemasan yang sangat besar, emosinya dapat ditekan dan disatukan dalam bentuk perintah-perintah dalam pikiran-pikiran yang berbahaya.
Kombinasi antara kemarahan, kebencian, dan proses berpikir negatif dapat menyebabkan delusi atau keyakinan salah. Hal-hal buruk seperti menyakiti atau membunuh orang pada akhirnya mengarah pada orang-orang dengan proses berpikir negatif.
“Masalah yang terjadi pada proses berpikir, gangguan pikiran yang terus berputar, bisa tidak ada harapan. Gangguan ini bisa menimbulkan pikiran berbahaya, atau ekspresi magis,” tegasnya. Tonton video “Video: Psikiater Bicara Tentang ‘Sistem Berbisik’ yang Membuat Remaja Bunuh Ayah dan Kakeknya” (avk/kna)