Jakarta –
Puluhan ribu penumpang di Bandara London Gatwick telah dievakuasi dari area bandara. Sebab ada ancaman bom.
Mengutip The Independent, staf Terminal Selatan pada Senin (25/11/2024) menemukan barang terlarang di tas kabin penumpang pada Jumat (22/11) pukul 08.20.
Sekitar pukul 10:55, pihak berwenang memerintahkan gedung dan stasiun di dekatnya ditutup dan dievakuasi.
Insiden tersebut mengganggu banyak rencana perjalanan di bandara yang memiliki landasan pacu tersibuk di dunia tersebut. Penumpang yang terdaftar dan lolos pemeriksaan keamanan masih dapat tetap berada di area keberangkatan, meskipun beberapa penerbangan berangkat dengan jumlah penumpang lebih sedikit dari perkiraan.
Namun penumpang lain diminta keluar gedung dan berlindung dari hawa dingin di tempat parkir atau berjalan kaki menuju Terminal Utara yang berjarak sekitar 15 menit.
Proses check-in di Terminal Selatan terhenti selama lebih dari empat jam. Terminal Utara, yang menjadi basis utama maskapai penerbangan termasuk easyJet, Emirates dan Tui, akan tetap dibuka tetapi banyak penumpang mengalami kesulitan untuk tiba di bandara.
Gatwick adalah stasiun bandara tersibuk di Inggris, menangani lebih dari 50.000 penumpang setiap hari, namun kereta api tidak boleh berhenti di bandara selama peringatan keamanan. Penumpang yang datang dengan kereta api harus mencari alternatif lain, seperti berhenti di stasiun Horley, berjalan kaki 30 menit dari Terminal Utara, atau naik taksi, yang biayanya sekitar £30 untuk perjalanan sejauh dua mil.
Pasangan London Selatan Eve dan Alessandro, yang dijadwalkan terbang ke Alicante, tiba di stasiun kereta terdekat dan naik taksi ke Terminal Utara. Mereka mengeluhkan penerbangan mereka tertunda selama tiga jam.
“Kami sudah menunggu di sini berjam-jam dan penerbangan kami terus tertunda,” kata Eve.
Pada saat yang sama, ribuan penumpang yang datang dengan pesawat di terminal Itara harus diangkut dengan bus ke terminal Selatan karena pesawat baru bisa diparkir di pintu gerbang terminal Selatan.
Setelah kedatangan internasional berakhir, wisatawan hanya memiliki sedikit pilihan perjalanan tambahan.
Menurut Polisi Sussex, petugas penjinak bom memastikan keamanan barang mencurigakan tersebut dan kedua orang yang ditangkap akhirnya diizinkan melanjutkan perjalanan.
Pada pukul 14.45, Terminal Selatan dibuka kembali, namun sebelum penumpang dapat kembali, pihak keamanan dan Pasukan Perbatasan Inggris terlebih dahulu harus memastikan semuanya aman.
Dan pada pukul 15.00, penumpang sudah diperbolehkan kembali, meski banyak yang mengantri panjang di konter check-in. Lebih dari 80 penerbangan dibatalkan, sebagian besar dilakukan oleh British Airways, namun penerbangan juga dibatalkan oleh Vueling, Wizz Air, dan Ryanair.
Nadira, seorang penumpang British Airways dari Malta, mengetahui bahwa penerbangannya telah dibatalkan sekitar pukul 15.00 dan dijadwalkan ulang pada hari Sabtu. Dia mengungkapkan rasa frustrasinya atas buruknya komunikasi seputar insiden tersebut.
“Semuanya tidak dikelola dengan baik tanpa dia mendapat informasi yang jelas tentang situasinya,” keluh Nadira.
Kasus ini menyoroti kekurangan dalam infrastruktur penerbangan Inggris karena maskapai penerbangan menghadapi biaya layanan penumpang yang besar dan hilangnya pendapatan. Tonton video “Video: 32 ancaman bom di TPS Georgia selama pemilihan presiden AS” (upd/fem)