Jakarta –
Terakhir, Apple dikabarkan akan membangun pabrik senilai 15,8 triliun dolar di Indonesia. Kabar ini dilansir langsung oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumivang Karthasamita.
Langkah pemerintah pun mendapat apresiasi, Mok S. Hendrovijono dari Pengamat Telekomunikasi dan editor Harian Kompas memuji langkah pemerintah melawan Apple.
“Saya sangat terkesan pemerintah bekerja sama dengan Apple dalam masalah ini,” kata Henrodwiyono dalam panel Cellular Business Forum (SBF) di Jakarta, Kamis (5/12). 2024)
Menurut Hendro, Indonesia merupakan pasar terbaik di Asia Tenggara dengan mengimpor 2,17 juta unit HKT (ponsel, komputer, tablet) pada tahun lalu. Vietnam cuma 1,3 juta unit, Singapura mungkin kurang dari satu juta, lalu Malaysia sekitar 1,2 juta unit.
“Populasi kita 278 juta. Di Vietnam, Malaysia, Filipina, Singapura, populasi terkecilnya bahkan tidak sampai 20 juta, Apple sama sekali tidak melihat potensi kita,” ujarnya.
Sayangnya Apple dinilai tidak menganggap Indonesia sebagai pasar yang penting, padahal menurutnya Indonesia memiliki potensi besar dan menguntungkan Apple.
“Kami punya banyak teknisi yang berbakat. Kami punya tujuh pabrikan yang bisa memproduksi perangkat dan komponen Apple di beberapa wilayah. Ini sesuatu yang belum pernah dilihat Apple dan kini disediakan oleh pemerintah kami,” ujarnya.
“Kalau saja 7 pabrikan ini bisa menyumbang hingga 10% TKDN, bagus sekali, bagus, ini yang diusulkan Pak Agus Menteri Perindustrian. Kalau semua itu bisa, pendapatan kita dari Apple dan pangsa kami di Apple akan sangat tinggi,” lanjutnya. .
Hendro mengatakan Indonesia tidak perlu melakukan banyak upaya untuk mengajak Apple berinvestasi karena Indonesia sendiri memiliki potensi dan peluang yang besar.
“Jadi coba bicara antara Apple, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Bea dan Cukai, tidak perlu bertikai, sudah bagus. Ajak orang-orang dari Apple ke toko, ke dealer, ke pabrik. Kita punya kapasitas, mereka harus tahu dan itu akan menguntungkan kedua belah pihak,” bunyi video tersebut. Proposal Investasi Apple Rp 1,5 T Tidak Adil” (jsn/fai)