Jakarta –
BIS terus mendukung dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Berbagai inisiatif dilakukan BRI, salah satunya adalah penyelenggaraan “Bazaar UMKM BRIlian” yang diselenggarakan pada Jumat (15/11) di kawasan BRI Park, Jakarta.
Terdapat 8 (delapan) pelaku UKM perwakilan klaster usaha dan produk binaan BRI yang mengikuti Bazar UKM BRLian, yaitu Klaster Jeruk Manis di Kecamatan Simlungun Medan; Petani alpukat Cal. Baran, Jawa Tengah; petani kacang Napo dari Desa Napo, Sulawesi Selatan; Cluster durian Maju Jaya di desa Tebul Timur, Kab. Pamekasan, Jawa Timur; Cluster sumber mangga di Desa Botolingo, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur; Petani Kentang Albata dari Desa Dieng Kab. Malang, Jawa Timur; Sarapan pagi di Rumah BUMN Bandung dan Rumah BUMN Jakarta.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, pasar UMKM BRILiN bertujuan untuk mendorong penjualan produk UMKM dan memperluas pasar, dimana kegiatan pasar menjadi wadah untuk mempromosikan produk usaha agar dikenal di berbagai daerah sehingga meningkatkan pendapatan usaha.
Ia menambahkan, Pasar UMKM BRILian merupakan kegiatan rutin yang dilakukan BRI mulai tahun 2022 dan seterusnya. Pelaku usaha dari berbagai daerah di Indonesia dapat menghadirkan produk-produk terbaik dengan potensi terbaik dari daerahnya.
Pelaku usaha yang mengikuti kegiatan ini merupakan pelaku usaha binaan BRI dalam Program Klaster My Life dan UKM dari Desa Brilin dan program pemberdayaan Rumah BUMN. Program ini merupakan wadah bagi para pelaku UKM untuk mengembangkan usaha atau usahanya.
Supari mengatakan, “Kami berkomitmen untuk mendukung dan terus mendukung UKM, tidak hanya dalam bentuk pendanaan modal usaha, namun juga dalam bentuk pelatihan vokasi dan program pemberdayaan lainnya, agar UKM dapat tumbuh dan semakin tangguh.” Keterangan Tertulis pada Rabu (20/11/2024)
Pada acara ini, para pelaku pasar menyatakan puas dengan kinerja kegiatan ini. Salah satunya diungkapkan Superman, petani kacang Napo yang berasal dari Desa Napo, Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurut Superman, kegiatan ini merupakan peluang besar bagi pihaknya untuk memperluas pemasaran dan meningkatkan pendapatan usaha. Kacang Napo yang diproduksinya bisa ia suplai ke pelanggan di luar daerahnya.
“Pasar ini sangat membantu kami karena kami bisa memperkenalkan Kacang Napo dari Desa Napo, Sulawesi Selatan. Harapannya, sebagai pelaku UKM melalui kegiatan ini kita mempunyai jaringan pemasaran yang lebih luas. Tidak hanya wilayah sekitar kita saja, namun menyebar ke seluruh Indonesia. katanya.
Di sisi lain, pasar UMKM BRILiN juga membantu para pedagang keripik kentang Albata yang berasal dari Dataran Tinggi Dieng, khususnya di Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Melalui acara ini, Keripik Kentang Albata kini sudah banyak dikenal dan digandrungi konsumen lokal dan mulai memasuki pasar digital.
“BRI hadir sebagai mitra strategis yang tidak hanya memberikan layanan transaksi digital tetapi juga edukasi untuk memperluas akses penjualan. BRILian SME Market sangat membantu kami. Kami berharap dapat menginspirasi pelaku UKM lainnya,” kata Nafi. (akn/ega)