Jakarta –
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan anak penderita diabetes lebih besar kemungkinannya mengidap penyakit lain seperti penyakit ginjal. Hal ini dapat disebabkan oleh kontrol metabolisme yang buruk atau kontrol gula darah yang buruk.
Anggota Unit Koordinasi Endokrinologi (UKK) IDAI Dr. Siska Mayasari Lubis, MKed(Ped), SpA(K) mengatakan komplikasi diabetes jangka panjang dapat mempengaruhi kesehatan ginjal.
“Jika ada masalah pada ginjal, mereka khawatir anak tersebut akan mengalami masalah cuci darah,” kata Dr. Siska dalam webinar online pada Selasa (26/11/2024).
Meski begitu, lanjut Dr. Siska, keadaan ini sebenarnya bisa dihindari. Dia mengatakan kesehatan yang baik dan kontrol usus yang baik adalah kunci untuk menjaga bayi Anda dari dialisis.
Sebelumnya, IDAI menerbitkan data yang menunjukkan meningkatnya angka kejadian diabetes pada anak. Prevalensi diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023 dibandingkan tahun 2010.
Diminta oleh Dr. Anjurkan orang tua untuk mengurangi konsumsi makanan atau minuman manis pada anak. Juga saat mereka makan siang di sekolah.
“Kita bisa review makanan apa yang kita makan di sekolah, apa yang kita beli. Misalnya dia bilang, ‘Oh, aku dapat jus, aku dapat jus kotak (berpakaian), aku dapat susu coklat,'” kata dr. Siska.
“Jadi dari apa yang dimakan anak setiap hari, kita (orang tua) bisa menilai apakah anak saya terlalu banyak atau terlalu banyak gula,” ujarnya.
Lanjut Dr. Siska harus memotong gulanya secara bertahap. Orang tua sebaiknya tidak “memotong” gula pada anaknya, karena dapat membuat anak marah. Simak video “IDAI pastikan tidak ada peningkatan angka penyakit ginjal pada anak” (dpy/kna)