Jakarta –
Dua warga Denmark, satu warga Amerika, satu warga Inggris, dan dua warga Australia tewas setelah bermalam di Vang Vieng, Laos. Ada kecurigaan bahwa semua wisatawan diracuni oleh metanol.
Pemerintah Laos telah menjanjikan keadilan bagi para wisatawan tersebut dan mengatakan sedang menyelidiki kasus tersebut. Kabar terkini, Selasa pekan lalu polisi menangkap pengelola Nana Backpacker Hostel dan 7 pekerja lainnya.
Berita keracunan massal ini muncul pada Jumat (29/11/2024) setelah warga Australia berusia 19 tahun Bianca Jones dan Holly Bowles jatuh sakit setelah minum alkohol gratis sebelum keluar malam.
Keduanya meninggal beberapa hari kemudian setelah dirawat di rumah sakit di negara tetangga Thailand. Penyebab kematian mereka diyakini adalah metanol yang dicampur dengan alkohol secara ilegal.
Segera setelah itu, dua wanita Denmark dan seorang pria Amerika berusia 57 tahun, yang juga tinggal di Nana Backpacker, meninggal pada waktu yang bersamaan.
Dua pemuda Denmark, Anne-Sophie Orkild Koiman yang berusia 20 tahun dan Freya Wennerwald Sorensen yang berusia 21 tahun, ditemukan tak sadarkan diri di kamar asrama mereka pada 13 November. Pada hari yang sama, dua wanita Australia dibawa ke rumah sakit setelah pergi ke bar di kota pada malam sebelumnya.
Mereka dikirim ke rumah sakit di ibu kota, Vientiane, namun meninggal di tengah malam. Dokter mengatakan penyebab kematiannya adalah serangan jantung mendadak.
Pada 13 November, staf asrama memperhatikan bahwa turis Amerika James Louis Hutson tidak meninggalkan kamarnya. Saat polisi memeriksanya, dia ditemukan tewas di tempat tidur dengan beberapa gelas kosong di sampingnya. Tidak ada luka memar atau luka di sekujur tubuhnya.
Kematian massal ini mendorong pemerintah Selandia Baru, Australia, dan Inggris untuk memperingatkan warganya tentang alkohol di Laos.
Insiden itu juga menenangkan kota yang populer di kalangan wisatawan itu. Wisatawan juga khawatir dan menghindari minuman keras gratis dan ember berisi alkohol yang ditawarkan kepada mereka. Ulasan wisatawan setelah keracunan massal
Menurut Guardian, meski ada laporan kematian terkait alkohol, suasana masih ramai. Musik masih menggelegar di bar dan jalanan masih dipenuhi turis muda.
Namun, kini mereka tidak sebebas dulu dan bisa minum apa pun yang mereka mau di pesta.
Semua orang mengirimi saya tautan pada hari saya tiba di sini,” kata Talia, seorang turis Israel, seraya menambahkan bahwa dia awalnya khawatir.
“Saya telah menghadiri banyak pesta di seluruh dunia, di Thailand, India, dan orang-orang memberi saya minuman dan saya pun terus meminumnya. Saya tidak berpikir itu akan terjadi. Aku sangat senang aku tidak hadir di pesta itu. Saya bisa saja hadir di pesta itu,” tambahnya.
Thalia dan turis lainnya kini hanya minum dari botol tertutup yang bisa dipercaya. Metanol yang tidak berasa dan tidak berbau terkadang ditambahkan ke minuman keras oleh produsen yang tidak bertanggung jawab.
Dipercaya memiliki efek yang lebih kuat bila dicampur dengan minuman beralkohol.
Meskipun ada berita negatif seputar serangan di Laos, Matthew, 25 tahun, dari Uruguay mengatakan bahwa kematian tidak akan menghentikannya untuk pergi ke Laos.
“Ini yang harus terjadi. Masyarakat tidak menyangka, tapi yang terpenting hati-hati. Dan rumah sakit di negeri ini kurang bagus, harus diingat. Semua harus hati-hati,” ujarnya. dikatakan. dikatakan
“Video Komik Mongolia Menuntut Investigasi Kematian Benny Laos: Sabotase Atau Kecelakaan” (sym/fem)