Jakarta –

Anak komedian Ade Jigo meninggal dalam kandungan dan baru ditemukan tiga hari kemudian. Saat itu, istrinya sedang hamil tujuh bulan.

Setelah bayinya dilahirkan melalui operasi caesar, dokter mengatakan sudah tiga hari meninggal dunia. Bulan lalu, saat dilakukan USG 4D, Ade Jigo mengatakan bayinya melambai di dalam rahim istrinya.

“Kami punya video dan kami tidak tahu sinyalnya apa atau apa. Kita senang saja di usia 6 bulan ini dia sudah aktif dan melambaikan tangannya, tapi kita belum tahu apakah itu isyarat mau pergi,” kata Ade Jigo kemarin di kediamannya di kawasan Ciputat, Tangsel.

Istri Ade, Irene Maya Aurida, sudah tiga hari merasakan kontraksi. Namun kontraksi tersebut diduga palsu karena usia kehamilan sudah menginjak tujuh bulan.

“Saya tidak tahu kalau kontraksi itu sebenarnya pertanda dia seharusnya keluar dalam keadaan mati. Jadi saya menceritakan hal itu kepada dokter dan membicarakannya: ‘Kenapa seperti itu dokter?’ “Ada juga anak usia 7 bulan yang mengalami kontraksi palsu, tapi itu bukan kontraksi palsu, itu kode untuk dia pergi,” ujarnya.

Saat istri Ade Jigo merasakan kontraksi, tidak ada pendarahan. Sampai akhirnya air ketuban saya pecah.

“Kemudian air ketuban pecah dan saya tidak bisa melihatnya, tapi setelah dicek tinggi air ketuban 11cm, ternyata hanya 1cm. Di 10 cm air ketuban sudah habis, sudah habis dan tadi kontraksi, kata dokter, tali pusarnya juga sudah berkurang karena ada yang mengikatkan dua pita di lehernya, katanya.

“Jadi penyakitnya mungkin tidak seragam, tapi kemungkinan besar juga disebabkan oleh virus yang masih ada di plasma yaitu Toksoplasma,” lanjut Ade Jigo.

Mereka pergi ke rumah sakit karena sudah mempunyai rencana pengendalian. Ade Jigo berencana memfilmkan momen istrinya melakukan pemeriksaan kehamilan dan mengurungkan niatnya saat dokter mengatakan sang anak tidak memiliki detak jantung di dalam kandungan.

“Katanya tidak ada hati yang tersisa. Lalu tidak ada aliran darah, lalu dokter melanjutkan pemeriksaan kurang lebih 30 menit dan itu hanya USG. Saya memeriksa semuanya. Hingga akhirnya dokter memutuskan Dede sudah meninggal lebih dari 3 hari. Berhari-hari karena melihat air ketuban sudah cukup 1 cm, lalu detak jantungnya tidak ada dan aliran darahnya tidak ada, jelas Ade Jigo. Tonton video “2 Balita Berduka di Malang, Tak Tahu Ibunya Meninggal” (pus/dar)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *