Jakarta –
Seorang dokter menceritakan pengalamannya didiagnosis menderita kanker paru stadium 4. Kanker telah menyebar ke beberapa bagian tubuh, termasuk otak.
Dr Bryant Lynn mengatakan gejala pertama yang dia sadari adalah batuk yang berlangsung selama enam minggu dan tidak kunjung hilang meski sudah minum obat. Dia akhirnya menjalani biopsi dan pemeriksaan paru-paru. Dan pada usia 50 tahun, saya didiagnosis menderita kanker.
“Saya tidak tahu berapa sisa tahun ini. 2 tahun? “5 tahun?” katanya merujuk pada situs Universitas Stanford.
Mayoritas kasus kanker paru-paru terjadi pada perokok, namun sekitar 15 hingga 20 persen pasien seperti Dr. Lin tidak pernah merokok. Dr Lin mengatakan hal ini mungkin disebabkan oleh mutasi genetik yang secara tidak proporsional mempengaruhi orang-orang keturunan Asia. terutama wanita
Lui, kanker paru-paru adalah penyakit yang seringkali tidak menunjukkan gejala dan tidak terdeteksi dalam jangka waktu lama.
“Kanker jenis ini tidak menimbulkan gejala apapun. Sampai penyakitnya menyebar luas dan seseorang pergi ke dokternya dan berkata, ‘Saya sedang batuk.’ “Mungkin ada penyakit lain selain kanker paru-paru.”
“Jadi sangat sulit untuk mendiagnosis orang sejak dini. Dan begitu stadium lanjut terdeteksi, prognosisnya akan sangat berkurang.”
Kanker paru-paru dapat menimbulkan sejumlah gejala yang mengindikasikan adanya masalah pada paru-paru. Gejala yang paling umum antara lain: batuk yang tidak kunjung hilang, nyeri dada, kesulitan bernapas, hemoptisis (hemoptisis), kelelahan, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. infeksi paru-paru berulang
Gejala awal mungkin berupa masalah pernapasan ringan atau umum. Ini menunda diagnosis. Tonton video “Dokter: Banyak Kanker Paru-Paru Tidak Memiliki Gejala” (kna/naf).