Jakarta –

Batu ginjal kini lebih banyak ditemui di kalangan anak muda, terutama remaja perempuan. Salah satu perkiraan berasal dari penelitian tahun 2016 yang dipimpin oleh Tassian, terhadap sekitar 153.000 orang dewasa di Carolina Selatan yang dirawat di rumah sakit atau menjalani operasi penyakit ginjal.

Penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Journal of American Association of Nephrology, menemukan bahwa kejadian batu ginjal meningkat 16 persen setiap tahunnya dari tahun 1997 hingga 2012, dengan peningkatan terbesar terjadi pada kelompok usia 15 hingga 19 tahun.

Pada kelompok usia ini, kejadian batu ginjal 52% lebih tinggi pada anak perempuan dan perempuan. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria berusia 25 tahun.

Secara keseluruhan, risiko terkena batu ginjal di masa kanak-kanak meningkat dua kali lipat baik pada anak laki-laki maupun perempuan, dan perempuan mengalami peningkatan risiko seumur hidup sebesar 45% selama penelitian selama 16 tahun.

Orang kulit hitam dan anak-anak dalam penelitian ini juga memiliki tingkat penyakit ginjal yang lebih tinggi dibandingkan orang kulit putih.

Tren serupa dilaporkan dalam penelitian lain yang dilakukan di Olmsted County, Minnesota. Studi tersebut menemukan bahwa antara tahun 1984 dan 2008, kejadian batu ginjal pada anak usia 12 hingga 17 tahun meningkat sebesar 6% per tahun.

Para ahli belum mengetahui secara pasti mengapa begitu banyak anak dan remaja yang mengalami kondisi ini. Batu ginjal pada lansia berhubungan dengan kondisi seperti sindrom metabolik, obesitas, hipertensi, dan diabetes.

“Kami tidak melihat hal ini pada anak-anak,” kata dokter. Gregory Tasian, MD, dokter anak di Rumah Sakit Anak Philadelphia.

“Mereka benar-benar sehat dan mendapatkan ginjal pertamanya tanpa alasan,” tambahnya.

Namun, para ahli yakin kombinasi beberapa faktor adalah penyebabnya, termasuk makanan olahan atau olahan.

Natrium tinggi dari kentang, daging panggang, minuman olahraga, dan makanan kemasan memaksa sejumlah besar mineral masuk ke dalam urin, sehingga menyebabkan batu ginjal.

Hal ini lebih mungkin terjadi, terutama jika anak kurang minum air putih atau banyak minum minuman manis dengan sirup jagung tinggi fruktosa.

“Ini seperti mencoba melarutkan gula dalam secangkir kopi kering,” kata Dr. David Chu Tasian, dokter anak di Rumah Sakit Anak Ann dan Robert H. Lurie di Chicago, melakukan penelitian. Saksikan video “Fiksi atau Fakta: Paparan Polutan Udara Berulang Kali Dapat Menyebabkan Serangan Jantung” (suc/suc)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *