Jakarta –

DPR sedang menguji kesabaran masyarakat. Di tengah geramnya masyarakat atas keputusan pemerintah menaikkan PPN, DPR kini membahas amnesti pajak yang sudah dua kali terjadi di Indonesia. Hal ini dipandang sebagai ketidakpekaan yang menimbulkan rasa ketidakadilan di masyarakat. Amnesti pajak dianggap sebagai bentuk bantuan negara terhadap para penghindar pajak, padahal justru memberikan tekanan sebaliknya kepada masyarakat.

Mengutip DetikFinance, Amnesti Pajak Jilid III akan digelar setelah DPR RI menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) terkait perubahan UU Nomor 11 Tahun 2016. RUU ini membahas amnesti fiskal yang masuk dalam Program Legislatif Nasional (Prolegnas) Prioritas hingga tahun 2025.

Sementara itu, terdapat beragam pandangan mengenai penerapan kebijakan kenaikan PPN menjadi 12%. Sejumlah akademisi dan praktisi juga dilibatkan dalam penelitian ini. Hal tersebut diungkapkan Denny Surjantoro, Kepala Kantor Layanan Komunikasi dan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenku). Ia mengatakan, kenaikan iuran sebesar 1% itu mempertimbangkan berbagai aspek mulai dari ekonomi, sosial, hingga fiskal. “Pada dasarnya kebijakan penyesuaian tarif PPN sebesar 1% ini telah dibahas secara mendalam antara pemerintah dan DPR dan tentunya mempertimbangkan berbagai aspek, baik aspek ekonomi, sosial, dan finansial,” kata Denny kepada Detikcom, Kamis. 21/11/2024).

Masyarakat pun tidak tinggal diam. Seruan ketidaksetujuan muncul di media sosial. Bahkan, ada gerakan perlawanan yang berlatar belakang Garuda biru. Seperti dikutip DetikFinance, script berlatar belakang Garuda biru adalah sebagai berikut:

Merupakan kejahatan jika orang memungut pajak tanpa timbal balik. Jangan meminta pajak yang besar jika belum mampu melayani masyarakat

Jangan biasakan menyakiti orang! Mengenakan pajak yang besar terhadap penebang kayu, penggali dan industri tersier. itu tidak mengganggu orang

Lalu apa dampak dari dua kebijakan yang bertolak belakang ini? Benarkah ini merupakan salah satu roadmap untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada masa pemerintahan Prabowo? Perkenalan ekonom INDEF Ahmed Tauheed, melanjutkan pembahasan dalam tinjauan editorial.

Sembari membahas hal lain di Jawa Tengah, Detiksor akan memberikan berita terkini terkait kejadian longsor di Purworejo. Berdasarkan laporan DetikJateng, ada 4 orang yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Lalu bagaimana situasi terkini di sana? Apakah daerah yang terkena dampak aman untuk ditinggali lagi? Ikuti laporan lengkap redaksi detikJateng di Indonesia saat ini.

Sementara itu, di penghujung hari, Detiksoar akan menawarkan inline skate kepada pengemudi mobil mainan 4WD. Bagaimana serunya? Seberapa besar komunitasnya? Temui dia di SunsetTalk sebelum matahari terbenam.

Lanjutkan dengan ulasan mendalam Detikcom mengenai berita-berita trending sepanjang hari yang disiarkan langsung (live streaming) di 20.detik.com dan TikTok Detikcom, Senin hingga Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB. Jangan lewatkan analisa IHSG mengenai pergerakan pasar saham pada awal acara menjelang penutupan. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

“Detik-detik sore, bukan sekedar hore!” (menjauh/menjauh)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *