Jakarta –

Kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Indonesia nampaknya masih menjadi masalah serius yang perlu segera diatasi. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengatakan satu dari empat perempuan Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual.

“Perempuan merupakan separuh penduduk Indonesia dan merupakan kekuatan luar biasa dalam masyarakat kita. Namun data menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan masih menjadi tantangan yang serius,” kata Arifa, Minggu (12/8/2024) di Jakarta Pusat.

Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPPHN) tahun 2024 menunjukkan satu dari empat perempuan Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual, lanjutnya.

Arifa mengatakan, meski demikian, tren kekerasan fisik dan seksual terhadap perempuan di Indonesia semakin menurun dari tahun ke tahun.

“Kalau (kekerasan) terhadap perempuan berkurang,” tegasnya.

Arifa mengatakan, pemerintah sendiri sudah memberikan perlindungan hukum terhadap korban kekerasan fisik dan seksual. Selain itu, Kementerian PPPA telah merumuskan tiga rencana prioritas lima tahun ke depan untuk memberikan perlindungan terbaik bagi perempuan dan anak.

“Rencana tersebut mencakup pengembangan Ruang Bersama Merah Putih (RBMP), perluasan kemampuan call center SAPA 129, dan peningkatan data perempuan dan anak berbasis satu desa,” kata Arifa.

Sedangkan untuk RBMP sendiri, Arifah mengatakan akan diluncurkan di enam lokasi pada periode puncak Hari Ibu pada 22 Desember 2024.

“RBMP merupakan kelanjutan dari program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, yang merupakan kampanye kolaborasi antara pemerintah, lembaga kemasyarakatan, dan komunitas,” tutupnya. Simak Video “Video: Remaja Suka Bunuh Ayah Kakek, Menteri PPPA Soroti Faktor Emosi yang Tersembunyi” (dpy/up)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *