Jakarta –
Diabetes kering adalah ketika penderita diabetes mengalami luka kering. Istilah gula padat dan gula cair memang belum banyak dikenal di kalangan medis, namun masyarakat masih sering menggunakannya.
Istilah “diabetes kering” dan “diabetes basah” menggambarkan jenis lesi yang muncul pada tubuh pasien. Secara umum penderita diabetes mudah dan sering terluka karena berbagai sebab, seperti dibanting pintu, dll. Lesi Umum di Kaki Akibat Kerusakan Saraf Apa itu Permen Keras?
Orang dengan jenis tukak diabetes yang parah akan mengalami rasa sakit yang hebat. Kondisi ini terjadi karena pembuluh darah di area tubuh yang terluka tidak mengalir dengan lancar. Tanpa perawatan yang berkualitas, luka diabetes dapat menjadi gangren sehingga membahayakan keselamatan pasien.
Menurut situs Mayo Clinic, gangren tidak hanya terjadi pada penderita diabetes. Gangren dapat terjadi pada pasien dengan penyakit pembuluh darah, orang dengan cedera parah, orang yang terinfeksi virus tertentu, dan orang dengan beberapa karakteristik gula darah lainnya.
Dokter Spesialis Perawatan Luka Diabetes, RS Mandaya Puri Lesi juga bisa muncul melalui perubahan warna kulit.
Menurut WebMD, diabetes disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah akibat tingginya gula darah. Hal ini memperlambat aliran darah ke bagian tubuh.
Kondisi ini biasanya terjadi pada tangan dan kaki ketika sirkulasi yang buruk menghalangi darah mengalir ke bagian tubuh tertentu. Setelah kering warnanya berubah menjadi coklat, biru muda dan hitam
Pasien diabetes harus merawat lukanya dengan baik agar kondisinya tidak bertambah parah. Berikut beberapa cara perawatannya: 1. Bersihkan luka dengan benar
Untuk mencegah infeksi, luka sebaiknya dibersihkan secara rutin setiap hari. Berikut beberapa hal yang perlu diingat: Selalu mencuci tangan sebelum membersihkan luka dan memakai sarung tangan steril saat membersihkan luka. Jika perban berhenti, oleskan larutan natrium klorida 0,9% dan keluarkan luka dari luka dengan kain kasa yang dibasahi natrium klorida 0,9%, dimulai dari bagian tengah luka dan bergerak ke arah tepi luka dengan gerakan memutar. Anda dapat mengulangi langkah ini namun gunakan kain kasa baru dan keringkan luka dengan kain kasa kering sesuai anjuran dokter. Kurangi stres
Jangan memotong terlalu keras. Tekanan pada luka hanya akan mengurangi sirkulasi darah dan justru menghambat proses penyembuhan luka. Hindari juga pakaian ketat, sepatu ketat, dan sepatu hak tinggi. luka diabetes
Luka pada penderita diabetes sebaiknya ditutup agar tidak muncul luka dan tidak terbuka cairan saat membalut luka. Ini akan membantu luka sembuh lebih cepat.
Penderita tukak diabetes yang parah masih bisa sembuh meski membutuhkan waktu. Selain rutin membersihkan luka dan menjaga kebersihan fisik, pasien juga diminta menerapkan pola hidup sehat dan menjalani pemeriksaan rutin. Tonton video “Data video: Kebanyakan Orang Papua Makan Makanan Buruk” (baris/baris)