Jakarta –
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 9,6% pada tahun 2029 untuk menumbuhkan perekonomian hingga 8%. Sedangkan tahun ini targetnya 7,1%.
“Kementerian Perdagangan akan menaikkan target ekspor menjadi 7,1 persen pada tahun depan, 2025. Kemudian menjadi 9,6 persen pada tahun 2029. Jadi perlu harmonisasi langkah-langkahnya,” ujarnya dalam agenda UMKM Bisa Ekspor. Bisnis, Jumat (6/12/2024).
Untuk itu, Budi ingin ekspor produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa digalakkan ke depan. Hal ini tidak hanya memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia, tetapi juga dapat meningkatkan daya saing UKM.
Budi mengatakan Kementerian Perdagangan memiliki berbagai program untuk mengekspor UKM. Pertama, pelatihan ekspor yang memberikan dukungan mulai dari desain hingga pembukaan akses pameran.
“Makanya setiap tahun kami menampilkan produk di pameran dagang, nanti kami akan menyiapkan paviliun khusus untuk UKM yang sudah memiliki desain khusus berdasarkan instruksi kementerian,” ujarnya.
Kedua, pelatihan mencari pembeli di luar negeri. Hal ini dilakukan melalui kerja sama dengan mitra bisnis di beberapa negara. Ia yakin cara ini memudahkan UKM mencari pembeli asing.
Ketiga, untuk meningkatkan daya saing UKM Indonesia, Budi tidak ingin pameran di luar negeri digelar sembarangan. Untuk itu, pihaknya tengah menyusun Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yang mengatur tentang pameran di luar negeri.
Makanya setiap pameran ekspor harus ada standarnya, misalnya minimal harus sebesar ini, dari pengalaman kita selama ini sebagian besar pameran kita standar, kecil-kecil dan mengatasnamakan Indonesia, jadi gambarannya wajib kita. kemudian tampilan SOPnya juga harus jelas,” jelasnya.
Selain bekerja sama dengan Kementerian UMKM, Budi mengatakan perlu adanya kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk menjaring pelajar atau generasi muda yang ingin memiliki usaha. Budi memastikan melalui kerja sama, UKM bisa dengan mudah melakukan ekspor.
“Kami ingin bekerjasama, kami berharap beberapa kegiatan yang berlangsung bisa dijual ke luar negeri atau berpotensi untuk diekspor. Oleh karena itu, kami siap bersinergi, bekerjasama, sehingga usaha yang bapak dan ibu dapat usahakan. membangun dari universitas, dari sini universitas bisa bertaraf internasional,” tuturnya. (apa saja/kg)