Palembang –
Prasasti tersebut ditemukan pada pondasi dan peresmian Kantor Pengairan atau sekarang Balai Kota Palembang. Prasasti buatan Belanda itu ditemukan secara kebetulan.
Ketua Kelompok Ahli Badan Permuseuman dan Peninggalan Budaya (TACB), Kms Ari Panji mengatakan, pembukaan prasasti pendirian dan pembukaan Kantor Perpipaan ditemukan secara tidak sengaja saat para pekerja sedang mendobrak tembok untuk memasang salinannya. prasasti. di dinding kantor Balai Kota Palembang di Jalan Merdeka.
“Ya alhamdulillah, atas izin Allah TACB berhasil menemukan prasasti pendirian dan peresmian gedung pembangkit listrik tenaga air yang keberadaannya sudah lama menjadi misteri.” Penemuan ini tidak disengaja, saat pembangun ingin membobol tembok untuk menempelkan salinan prasasti, ternyata aslinya ada dan tidak hilang,” kata Ari Panji, Kamis (28/11).
Prasasti setinggi sekitar 2 meter ini terbuat dari batu granit dengan torehan aksara Belanda yang menunjukkan sejarah dan bukti berdirinya kantor pengairan sebelum peresmiannya, serta menjadi bukti Ir. S. Snuif, orang Belanda yang merancang bangunan tersebut.
Menurut dia, prasasti pendirian dan peresmian kantor perpipaan itu tidak diketahui Pemerintah Kota Palembang dan para pekerja yang terlibat dalam revitalisasi Museum Perkantoran Waco Palembang.
Seorang tukang tak sengaja membobol tembok sebelah kanan pintu masuk kantor Wakil Wali Kota Palembang untuk menempelkan salinan prasasti tersebut, namun ternyata pembobolan tersebut berisi batu granit setelah plesternya sedikit terkelupas. ternyata secara tertulis.
“Ternyata prasasti ini ada di tembok yang sudah ditempel puluhan tahun dari zaman Jepang. Sejak dulu tembok itu rusak, prasastinya sedikit compang-camping, tapi akan kami perbaiki karena nilai prasasti ini sangat besar. tinggi,” katanya.
Prasasti yang dipahat tersebut menunjukkan bahwa Kantor Perairan Wako Palembang didirikan pada tahun 1928. Artinya pada tahun 2028 kantor Wako tepat berusia 100 tahun.
Prasasti tersebut juga membuktikan bahwa Walikota Palembang pernah diduduki oleh bangsa kolonial Belanda yaitu Ir R.C.A.F.J. Le Cock d Armandville.
Ditegaskan Ari Panji, ditemukannya prasasti ini menjadi saksi sejarah pembangunan kantor Wakil Wali Kota Palembang di Jalan Merdeka yang tercatat sudah ada sejak masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1929 hingga 1930. Ditulis dalam bahasa Belanda, departemen pengairan diresmikan pada tahun 1932.
“Kami bersyukur bisa bertemu dengan yang asli karena sebagai anggota TACB Palembang, melalui Paco Wiji dan Paco Toto yang bekerja di sini kita bisa menemukan peninggalan sejarah dan bukti perkembangan Belanda yang masih ada hingga saat ini,” ujarnya.
Tim TACB membatalkan pemasangan replika di depan pintu kantor Waco. Rencananya, salinan prasasti yang telah selesai tersebut akan disimpan di kantor tersebut sebagai edukasi kepada masyarakat khususnya masyarakat Palembang.
Sementara itu, pejabat kantor Wakil Wali Kota Palembang Wiji mengatakan, prasasti granit dengan ukiran tersebut mampu bertahan hingga jutaan tahun. Saat ini kondisi prasasti masih bagus dan tetap asli. Namun dalam perawatannya harus diberi obat antijamur agar tulisan Belanda terlihat jelas.
“Awalnya kami mengira itu prasasti candi, tapi ternyata itu tulisan. Batu granit ini ukiran aslinya, prasasti ini jenis batu andesit yang partikelnya lebih kecil,” tutupnya.
——-
Artikel ini dimuat di detikSumbagsel. Tonton Video: Ikuti Tur Jalan Kaki, Naik Sepeda Sambil Jalan Kaki, dan Pelajari Sejarah (vsv/vsv)