Jakarta –
Kiper Timnas Indonesia Maarten Paes dikabarkan punya masalah sensitivitas gluten. Hal itu diungkapkan fisioterapis timnas Indonesia Heo Ji-seob melalui akun Instagram miliknya. Heo mengatakan, hal itu diketahui dari pemeriksaan darah seluruh pemain timnas.
Alhasil, awak timnas Indonesia harus memberi makan Paes makanan bebas gluten.
“Saat saya bergabung dengan timnas Indonesia, saya melakukan tes darah untuk menganalisis alergen pemain. Hasilnya, Maarten Paes sensitif terhadap gluten,” kata Heo, dikutip dari akun Instagramnya, Selasa (26/11/2024). . ).
“Saat pemusatan latihan timnas Indonesia, kami menawarinya mie spesial bebas gluten dan memastikan makanannya bebas gluten. Hal ini memberikan efek positif dan memperbaiki kondisinya secara signifikan, lanjutnya.
Apa sebenarnya sensitivitas gluten itu? Ahli gizi klinis Dr Raissa E Djuanda, SpGK mengatakan sensitivitas gluten merupakan suatu kondisi di mana tubuh manusia dapat mengalami reaksi buruk setelah mengonsumsi gluten, protein alami yang biasa terdapat pada biji-bijian.
Dr. Pada Raisa, penyebab kondisi ini bisa bermacam-macam. Mulai dari respon imun yang tidak normal pada beberapa orang, faktor genetik, sindrom iritasi usus besar, hingga perubahan mikrobiota usus. Pemicunya bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Gejalanya mirip dengan gangguan pencernaan seperti kembung, diare, sembelit, sakit perut, bahkan sakit maag. Selain itu, pasien sering merasa lelah, sakit kepala, nyeri sendi, bahkan penyakit celiac, kata Dr. Detikcom menghubungi Raissa pada Selasa (26 November 2024).
Gluten biasanya ditemukan pada gandum, tepung terigu, oatmeal, barley dan rye. Artinya Marten Paes tidak boleh menggunakan produk olahan tepung seperti roti, pasta, sereal sarapan, atau mie.
Alternatifnya, masyarakat yang sensitif terhadap gluten dapat mengonsumsi nasi, jagung, kentang, ubi, singkong, dan tepung beras. Beberapa makanan olahan, seperti mie atau pasta, kini juga diberi label “bebas gluten” sehingga aman dikonsumsi.
“Tidak ada obat untuk kondisi ini, namun terus menghindari makanan yang mengandung gluten dapat membantu mengatasi gejala dan meningkatkan kualitas hidup,” kata Dr. Raisa. Saksikan video “Video: Upaya Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan anak penderita kanker” (avk/kna)