Jakarta –
Raksasa pelayaran dan logistik Maersk telah meluncurkan kapal besar berbahan bakar ganda (hibrida) yang diberi nama A.P. Mohler. Armada baru ini rencananya akan menjalankan misi di perairan Asia Tenggara.
Menurut CNBC, Rabu (28 November 2024), kapal hibrida Maersk sepanjang 350 meter umumnya dapat beroperasi dengan bahan bakar metana dan minyak bumi. Hasilnya, kapal tersebut dikatakan mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan saat berlayar menggunakan metanol sebagai bahan bakar utamanya.
Ditlev Blicher, presiden Maersk Asia Pasifik, mengatakan kepada CNBC: “Teknologi ini memungkinkan perusahaan beralih dari penggunaan bahan bakar fosil ke apa yang disebut e-methanol atau metanol hijau, yang dapat mengurangi emisi karbon dibandingkan dengan” Squawk Box” biasa. menunjukkan.
AP Moller adalah kapal hibrida kesembilan milik Maersk, salah satu dari 25 kapal berbahan bakar ganda lainnya yang masih dalam produksi, kata Blicher. Direncanakan seluruh kapal kargo ramah lingkungan akan selesai dibangun pada tahun 2027.
“Kapal yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan dapat menghemat sekitar 280 ton CO2 per hari, menjadikannya langkah penting menuju tujuan industri untuk mencapai nol emisi pada tahun 2040,” jelasnya.
“Metanol hijau juga memiliki kandungan sulfur yang rendah sehingga mengurangi emisi oksida sulfur yang berkontribusi terhadap polusi udara dan hujan asam,” jelas Blicher lagi.
Lebih lanjut Blicher menyatakan bahwa sebagai perusahaan pelayaran dan logistik maritim terbesar di dunia, Maersk merupakan salah satu perusahaan budaya terpenting dalam perdagangan dunia. Sehingga diharapkan langkah penggunaan kapal hybrid ini akan diikuti oleh banyak perusahaan lainnya.
“Sekitar 170 kapal hibrida metanol telah dipesan dari seluruh industri, yang membantu membangun skala penggunaan energi ramah lingkungan,” katanya.
Tonton Juga Video: Rekaman CCTV Ledakan Besar di Truk China
(FNL/FNL)