Jakarta –
Kasus pornografi yang serius mulai mengkhawatirkan Singapura, khususnya generasi muda. Bulan November tahun lalu, beberapa siswa remaja di sebuah sekolah olahraga di Singapura diselidiki oleh polisi karena menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat dan mendistribusikan foto palsu siswi mereka.
Akhir bulan ini, lima menteri dan lebih dari 100 pegawai negeri dari 31 lembaga pemerintah di Singapura juga menerima email palsu. Ini termasuk tuntutan pembayaran mata uang kripto sebagai imbalan untuk mencegah pengiriman pornografi Deepfake dalam jumlah besar.
Ini adalah kasus terbaru mengenai konten seksual yang dihasilkan oleh AI palsu di Singapura, dan tentunya ini bukan yang terakhir, baik di Singapura, maupun di seluruh dunia.
Tren di dunia
Pada tahun 2017, thread Reddit dengan video palsu ‘Taylor Swift’ sedang berhubungan seks berhasil mengumpulkan 90.000 pelanggan, sebelum konten tersebut dihapus delapan minggu kemudian.
Tahun lalu, di sebuah kota kecil di Spanyol, lebih dari 20 remaja putri menemukan foto telanjang mereka yang dihasilkan oleh AI, dipublikasikan oleh remaja laki-laki yang sedang mengambil selfie di media sosial.
Konsekuensi yang lebih serius
Menurut penelitian, hal yang mengkhawatirkan adalah ancaman tersebut semakin meningkat dari hari ke hari. Banyak pengguna menganggap ini normal.
Pada tahun 2023, survei yang dilakukan oleh SG Her Empowerment setempat menemukan 20 persen responden melaporkan mengalami perundungan karena risiko online adalah bagian normal dari kehidupan, sementara 66 persen lainnya merasa khawatir, karena sebagian besar foto orang tidak diungkap.
Tapi, sekali lagi, analoginya adalah orang-orang tidak meninggalkan stadion melainkan menghadapi sang juara di stadion, dan mereka tidak memahami risiko yang ada.
Belum lagi, dampak kesehatan mental yang dirasakan para korban ketika mereka menemukan video porno mendalam mereka, tidak peduli seberapa cepat video tersebut dihapus.
Dari segi gender, ceritanya bahkan lebih kelam. Diperkirakan 95 persen pornografi serius adalah tentang perempuan. Perempuan menjadi target yang tidak proporsional di dunia maya, dan hal ini dapat menghambat kemajuan kesetaraan gender.
CEO TSMP Law Corporation Stephanie Yuen Theo meminta masyarakat tidak mudah membagikan foto pribadi secara online. Korban diimbau tidak takut menegur pelaku.
“Jika terjadi kejahatan, segera lapor ke pihak berwajib. Jika mengenal korban, dorong mereka untuk mengambil tindakan. Penyintas tidak perlu malu,” ujarnya. Menurut CNA, Kamis (12/5/2024).
Acara Singapura
Sebelum acara sekolah olahraga tersebut, pihak berwenang di Singapura bersiap menghadapi gelombang baru serangan dunia maya atau kejahatan online ini. Setidaknya ada tiga poin dalam undang-undang yang mengatur legalisasi pornografi serius.
Pertama, kelola platform tempat konten online tersedia. Undang-Undang Penyiaran diubah pada tahun 2023, yang memungkinkan Otoritas Pengembangan Media Infocomm (IMDA) untuk mengelola layanan media sosial sebagai penjaga gerbang internet, memblokir konten yang tidak pantas dalam jangka waktu tertentu atau penghapusan, dan diperintahkan untuk mematuhi kode etik di Internet. Internet.
Kedua, kejahatan dalam dunia analog namun dengan elemen digital kini dapat ditargetkan, dicegah, dan dituntut secara efektif. Undang-undang Risiko Kejahatan Dunia Maya (Cybercrime Risks Act), yang disahkan tahun lalu, memberikan wewenang kepada pihak berwenang untuk mengeluarkan perintah kepada penyedia layanan internet, untuk mengurangi paparan konsumen Singapura terhadap konten kriminal dan aktivitas online.
Berikutnya: Upaya asing.
(naf/suc)